Model pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru sering kali menyebabkan siswa menjadi pasif, hanya mendengar dan menerima informasi dari guru. Untuk mengatasi kesulitan memahami materi pelajaran, solusinya adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan efektif. Salah satu model pembelajaran untuk mendukung suatu proses pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran Problem Based Learning berbasis animasi powtoon. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas guru, peningkatan aktivitas siswa, dan peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan kelas (PTK) mengacu pada model Kurt Lewin dengan 2 siklus yang terdiri dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) serta refleksi (reflecting). Subjek penelitian ini adalah kelas X -7 SMA Negeri 1 Kertosono yang berjumlah 35 siswa dengan 18 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, presentase aktivitas guru pada siklus I mencapai 55% sedangkan pada siklus II mencapai 80%, presentase aktivitas siswa pada siklus I mencapai 55% sedangkan pada siklus II mencapai 79,69%, presentase hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 54,29% siswa tuntas dari jumlah siswa dalam kelas sedangkan pada siklus II mencapai 94,29% siswa tuntas dari jumlah siswa dalam kelas. Sehingga adanya penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis animasi Powtoon dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.