Rozak , Abd.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ANIMASI POWTON UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Agustina, Agustina; Wati , Sintiya Liya; Amalia , Siti; Rozak , Abd.
Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 2 No. 8 (2024): Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru sering kali menyebabkan siswa menjadi pasif, hanya mendengar dan menerima informasi dari guru. Untuk mengatasi kesulitan memahami materi pelajaran, solusinya adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan efektif. Salah satu model pembelajaran untuk mendukung suatu proses pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran Problem Based Learning berbasis animasi powtoon. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas guru, peningkatan aktivitas siswa, dan peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan kelas (PTK) mengacu pada model Kurt Lewin dengan 2 siklus yang terdiri dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) serta refleksi (reflecting). Subjek penelitian ini adalah kelas X -7 SMA Negeri 1 Kertosono yang berjumlah 35 siswa dengan 18 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, presentase aktivitas guru pada siklus I mencapai 55% sedangkan pada siklus II mencapai 80%, presentase aktivitas siswa pada siklus I mencapai 55% sedangkan pada siklus II mencapai 79,69%, presentase hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 54,29% siswa tuntas dari jumlah siswa dalam kelas sedangkan pada siklus II mencapai 94,29% siswa tuntas dari jumlah siswa dalam kelas. Sehingga adanya penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis animasi Powtoon dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Implementasi Moderasi Islam di Tengah Pluralisme Agama Dimensi Sosial di Ngoro Jombang Fatikah, Noor; Mujahidin, Mujahidin; Rozak , Abd.; Nurussoba, Wiwin; Rofiq, Ainur
An Naf'ah: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan pengabdian kepada masyarakat (LP3M) STIT Al-Urwatul Wutsqo Jombang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54437/annafah.v3i2.1996

Abstract

This community service aims to identify and strengthen the practice of Islamic moderation in the pluralistic community of Sedati Hamlet, Kauman Village, Ngoro Subdistrict, Jombang Regency. The main focus is on how the values of tolerance and mutual respect can be applied in the context of religious and cultural diversity. This activity uses an empirical approach with a qualitative descriptive design. Data collection techniques include in-depth interviews with religious leaders and residents, direct observation in the community, and documentation of religious and social activities. The results of this community service show: (a) The community of Sedati Hamlet has implemented Islamic moderation values through tolerant attitudes and rejection of extreme actions, such as regulating the use of loudspeakers during worship and respecting the practice of other religions; (b) Religious pluralism is reflected in the harmonious social life between Muslims (both Nahdlatul Ulama and LDII) and Protestant Christians, who each have their places of worship and live together peacefully; (c) The role of religious leaders and village officials is highly significant in maintaining interfaith harmony, with full support from the village head, local police station, and military post. This dedication contributes to strengthening a community model based on religious moderation, which can serve as a reference for building a peaceful and tolerant social order amidst diversity