Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) merupakan tanaman pangan alternatif fungsional karena mengandung protein, lemak dan kalsium yang lebih tinggi dibanding tanaman pangan padi dan jagung. Tanaman hanjeli diharapkan dapat dikembangkan ke daerah marginal, semisal daerah lahan kering dan beriklim kering. Namun usaha ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kultivar, kualitas benih, dan teknologi produksi tanaman. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi karakter fisiologi benih seperti daya tumbuh dan vigor benih hanjeli kultivar lokal Watani Wado pada beberapa taraf cekaman. Percobaan dilaksanakan di Rumah Plastik Bale Tatanen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran pada bulan Januari-April 2023. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin 4x4 dengan empat perlakuan cekaman kekeringan menggunakan 4 taraf kapasitas lapang. Perlakuan itu terdiri dari (A) 100% KL, (B) 85% KL, (C) 65% KL, dan (D) 35% KL. Hasil analisis keragaman menggunakan uji F taraf 5% menunjukan terjadi perbedaan antar perlakuan pada semua karakter vigor benih. Adapun hasil uji lanjut menggunakan uji LSD taraf 5% pada penelitian ini menunjukkan bahwa tanaman hanjeli masih mempunyai nilai daya tumbuh, indeks vigor, panjang akar, dan panjang tunas yang baik hingga tingkat cekaman kekeringan 65% KL. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa karakter fisiologis benih seperti daya tumbuh, indeks vigor serta panjang tunas dan akar bisa dijadikan acuan untuk mengetahui periode kritis hanjeli pada kondisi kekeringan.