p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Sangkala
Erly Sutrisni
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROBLEMATIKA PENERAPAN FULL DAY SCHOOL DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KABUPATEN BANYUWANGI Erly Sutrisni; Dian Arief Pradana; Totok Hari Prasetyo
JURNAL SANGKALA Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Sangkala
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis penerapan full day school di SMA Negeri 1 Glagah dan SMA Negeri 1 Giri. 2) menganalisis problematika yang ditimbulkan dari penerapan full day school di SMA Negeri 1 Glagah dan SMA Negeri 1 Giri. Metoe yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tahapan meliputi penentuan lokasi penelitian, metode penentuan informan, metode pengumpulan data, istrumen penelitian, Teknik pengujian keabsahan data, dan metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) SMA Negeri 1 Banyuwangi dan SMA Negeri 1 Giri merupakan sekolah pilot project penerapan full day school di Kabupaten Banyuwangi; 2) Faktor pendukung dan pengahambat dari pelaksanaan full day school di SMA Negeri 1 Banyuwangi dan SMA Negeri 1 Giri adalah sarana dan prasana yang belum memadai untuk memenuhi kebutuhan peserta didik; 3) Manajemen sekolah masih memerlukan evaluasi berkelanjutkan agar program pemerintah tersebut tidak mengorbankan proses pembelajaran peserta didik akibat belum kesiapan sumber daya manusia.
DARI ASING MENUJU USING: TINJAUAN HISTORIS KEBERADAAN DAN DINAMIKA IDENTITAS ETNIS TIONGHOA DI BANYUWANGI Apdelmi, Apdelmi; Mahfud, Mahfud; Erly Sutrisni
JURNAL SANGKALA Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Sangkala
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Keberadaan orang-orang Tionghoa sudah ada sejak Nama Indonesia belum ada bahkan sejak awal masehi orang-orang Tionghoa sudah melakukan Interaaksi dengan penduduk Nusantara. Hai ini sebagai akibat dari hubungan dagang antara India dengan Cina. Secara umun dalam kajian ini keberadaan etnis Tionghoa mencoba dikaji sejak zaman klasik sampi dengan zaman orde baru. Penduduk Tionghoa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu Orang Tionghoa adalah orang Tionghoa asli sedang peranakan adalah orang Tionghoa hasil kawin campur dengan penduduk setempat. Kedua, tempat kelahiran. Tionghoa totok lahir di negeri Cina sedangkan Tionghoa peranakan lahir di Indonesia. Ketiga adalah berdasarkan aspek sosial cultural. Tionghoa totok masih berbahasa mandarin dan memegang teguh tradisi China, sedangkan tionghoa keturunan sudah berbaur dan bercampur dengan tradisi setempat dan menggunakan bahasa masyarakat setempat dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaan etnis Tionghoa dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu Kehidupan sosial kebudayaan masyarakat Tionghoa dan Pribumi di Blambangan; Kehidupan sosial keagamaan masyarakat Tionghoa dan Pribumi di Blambangan; Interaksi sosial etnis Tionghoa dengan masyarakat blambangan; dan akulturasi budaya masyarakat Tionghoa dengan masyarakat Blambangan.