<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pojok baca dan strategi pemanfaatan pojok baca sebagai implementasi Gerakan Literasi Sekolah d SMPN 3 Sungai Raya. Sasaran yang digunakan untuk penelitian terdiri dari kepala sekolah, pelaksana program GLS dan siswa di kelas yang memiliki pojok baca. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara serta dokumentasi terhadap peserta didik pojok baca dimanfaatkan siswa di kelas. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan 4 orang narasumber yaang terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan petugas perpustakaan serta 2 orang pesserta didik. Pihak sekolah berupaya untuk menanamkan budaya literasi terhadap peserta didik dengan membuat kegiatan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai dengan memanfaatkan pojok baca yang ada di kelas. Guru dan pihak sekolah membiasakan para siswa untuk mengunjungi pojok baca dan memanfaatkan berbagai koleksi yang tersedia. Pojok baca dapat memberikan suasana yang berbeda di kelas,disaat jam istirahat siswa dapat memanfaatkan pojok baca untuk menemukan informasi ataupun hanya untuk berdiskusi terkait pelajaran. Selain itu keterlibatan guru untuk mengajak siswa mamanfaatkan pojok baca menjadi faktor penting untuk menumbuhkan literasi peserta didik. Hasil penelitian memaparkan dalam penerapan pojok baca dimulai dengan tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap pembelajaran pada setiap tahapan memiliki kegiataan yang dapat menarik minat literasi serta dalam strategi pemanfaatan pojok baca berisi kegiatan pengenalan pojok baca, kegiataan menyenangkan, membebaskan pengguna dan membiasakan pemanfaatan pojok baca. Beragam kegiatan yang dilakukan sekolah berguna untuk menarik minat serta mengembangkan budaya literasai peserta didik untuk mendukung program Gerakan Literasi Sekolah (GLS).]]>
