Syafi'uddin, Muhammad Rizqi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Bentuk Wakul Dengan Pendekatan Analogi Pada Perancangan Fasilitas Pertunjukan Tari Boran Syafi'uddin, Muhammad Rizqi; Soemarwanto, Dadoes
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2024): SADE April 2024
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sade.v3i1.58

Abstract

Various traditional arts are truly national cultural assets, one of which is Lamongan Regency, one of which is Boranan culture in Lamongan Regency. In 2023, the Boran dance won a MURI record. The dance performance was attended by 1,569 students and 4,540 portions of Boran rice were based on the philosophy of the anniversary year. Lamongan, namely in 1,569 AD, which is currently 454 years old. Apart from that, the Boran dance was also able to win awards at the provincial and national levels. The art of boran dance cannot be separated from the culinary boran rice, culinary rice boran is a typical food of Lamongan Regency which has been around for a long time in Lamongan Regency. Then what is the solution so that Boranan culture becomes more widely known and can become a tourist destination in Lamongan district by creating or designing facilities that are able to facilitate and present Boranan culture. This research uses descriptive methodology which is carried out by collecting data. Design of Boranan cultural facilities, using the concept of local wisdom with a direct analogy approach to elevate local culture, especially Boranan culture, in an architectural form that is able to represent Boranan culture and is able to make Boranan culture a tourist destination in Lamongan district.
Implementasi Bentuk Wakul Boran Dengan Pendekatan Analogi Pada Perancangan Fasilitas Budaya Boranan Kabupaten Lamongan Syafi'uddin, Muhammad Rizqi; Soemarwanto, Dadoes
Jurnal Latar Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal LATAR (Juni)
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69749/jl.v2i1.45

Abstract

Berbagai kesenian tradisional yang sesungguhnya menjadi aset kekayaan kebudayaan nasional salah satunya kabupaten Lamongan, salah satunya budaya boranan di Kabupaten Lamongan, pada tahun 2023 tari Boran yang berhasil meraih rekor MURI pagelaran  tari yang diikuti 1.569 pelajar dan 4.540 porsi nasi boran didasarkan pada filosofi tahun hari jadi Lamongan yakni di tahun 1.569 M, yang saat ini tepat berusia ke 454. Selain itu tari boran juga mampu meraih penghargaan di tingkat provinsi maupun nasional. Kesenian tari boran tidak lepas dari kuliner nasi boran, kuliner nasi boran merupakan makanan khas Kabupaten Lamongan yang sudah ada sejak lama di Kabupaten Lamongan. Kemudian bagaimana solusi agar budaya boranan agar lebih dikenal lebih luas lagi dan mampu menjadi destinasi wisata di kabupaten Lamongan. Tujuannya menciptakan atau merancang fasilitas yang mampu memfasilitasi dan mampu mempresentasikan budaya boranan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilakukan dengan mengumpulkan data secara kualitatif. Hasil penelitian perancangan fasilitas budaya boranan, menggunakan konsep feminisme and culture dengan pendekatan analogi langsung untuk mengangkat budaya lokal khususnya budaya boranan dalam bentuk arsitektural yang mampu memrepresentatifkan budaya boranan dan mampu menjadikan budaya boranan sebagai destinasi wisata di kabupaten Lamongan.