Manajemen logistik obat merupakan rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan penghapusan obat yang dikelola secara optimal demi tercapainya ketepatan jumlah dan jenis obat dan perbekalan kesehatan. Obat dan perbekalan kesehatan diperlukan untuk pelayanan kesehatan di semua level organisasi kesehatan, terutama pada era desentralisasi. penelitian ini menggunakan metode literature review. Strategi pencarian data dilakukan dengan menggunakan situs internet yang kredibel melalui Google Scholar. Dalam pencarian artikel jurnal menggunakan kata kunci “Obat, Perbekalan Kesehatan dan Manajemen Perbekalan Kesehatan". di dalam perencaan menujukkan bahwa perencanaan obat dilakukan langsung oleh kepala disetiap instasi yang berbeda karena belum tersedianya atau terbentuknya pegawai atau staf khusus untuk setiap perencanaan obat, serta masih kurang staf khusus dalam mengurus perencanaan obat. Selanjutnya untuk pengadaan dan penerimaan dimana metode pengadaan disetiap instansi yang berbeda sudah menggunakan pengadaan elekttronik seperti e-katalog dengan metode E-purchasing, serta surat pesan manual dan untuk penerimaan persediaan obat sudah sesuai dengan aturan di setiap instansi mereka. Sedangkan untuk penyimpanan dan pendistribusian obat semua sudah sesuai dengan peraturan kesehatan tapi pada bagian penyimpanan obat injeksi masih ada instalasi yang menyimpan di lemari saja tidak di lemari es dan untuk sistem penyimpanan obat kadaluarsa hanya di pisahkan lemarinya tetapi tidak di buat tanggal kadaluarsanya perencanaan obat sudah cukup baik, untuk pengadaan dan penerimaan obat sudah sesuai dengan aturan kesehatan yang ada. Sedangkan untuk penyimpanan dan pendistribusian sudah sesuai dengan peraturan kesehatan tetapi untuk bagian penyimpanan obat injeksi dan kadarluasa obat masih ada instalasi yang belum memenuhi peraturan kesehatan.