Siregar, Gustina Sari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LITERATUR REVIEW PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PROGRAM JKN Anggraini, Windi Ayu; Agustina, Dewi; Azzahra, Dea; Nasution, Fadya Safira; Siregar, Gustina Sari; Youlanda, Risky
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 13, No 1 (2024): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v13i1.2126

Abstract

ABSTRAK  Masyarakat yang sehat merupakan faktor penting bagi pengentasan kesengsaraan dan perkembangan perekonomian dalam jenjang aktu yang lama. Kesehatan adalah penentu dari prodktivitas seseorang dalam bekerja. kesehatan masyarakat juga menjadi sasaran utama dari kemakmuran dalam sosial, terutama pembangunan jaminan sosial di bagian kesehatan. Negara kita sudah mempunyai JKN dan masyarakat harus bisa menerima pelayanan kesehatan yang tepat sasaran. Tujuan dari tinjauan literatur ialah agar dapat menentukan apakah kualitas pelayanan kesehatan mempengaruhi pelayanan JKN. Penelitian ini menggunakan sumber daya pustaka untuk pencarian literatur dan metode literature review menggunakan referensi terkait penelitian. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa mutu jasa medis sangat tinggi sehingga berdampak positif kepada kepuasan pasien terhadap sistem jaminan kesehatan wajib. Mereka diharapkan mampu menerapkan pelayanan waktu yang memenuhi standar waktu yang ditetapkan untuk pemberian pelayanan medis, dan mengawasi pekerjaan petugas pelayanan kesahatan dengan tepat sasarannya. Kata Kunci: Pelayanan kesehatan, Kepuasan Pasien, Program JKN 
LITERATUR REVIEW : PEMANTAUAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI DALAM MANAJEMEN PERBEKALAN KESEHATAN DI INDONESIA Siregar, Gustina Sari; Ingraini, Chindy; Nurzannah, Siti; Handayani, Fitri; Adina, Nurul; Agustina, Dewi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.20054

Abstract

Manajemen logistik obat merupakan rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan penghapusan obat yang dikelola secara optimal demi tercapainya ketepatan jumlah dan jenis obat dan perbekalan kesehatan. Obat dan perbekalan kesehatan diperlukan untuk pelayanan kesehatan di semua level organisasi kesehatan, terutama pada era desentralisasi. penelitian ini menggunakan metode literature review. Strategi pencarian data dilakukan dengan menggunakan situs internet yang kredibel melalui Google Scholar. Dalam pencarian artikel jurnal menggunakan kata kunci “Obat, Perbekalan Kesehatan dan Manajemen Perbekalan Kesehatan". di dalam perencaan menujukkan bahwa perencanaan obat dilakukan langsung oleh kepala disetiap instasi yang berbeda karena belum tersedianya atau terbentuknya pegawai atau staf  khusus untuk setiap perencanaan obat, serta masih kurang staf khusus dalam mengurus perencanaan obat. Selanjutnya untuk pengadaan dan penerimaan dimana metode pengadaan disetiap instansi yang berbeda sudah menggunakan pengadaan elekttronik seperti e-katalog dengan metode E-purchasing, serta surat pesan manual dan untuk penerimaan persediaan obat sudah sesuai dengan aturan di setiap instansi mereka. Sedangkan untuk penyimpanan dan pendistribusian obat semua sudah sesuai dengan peraturan kesehatan tapi pada bagian penyimpanan obat injeksi masih ada instalasi yang menyimpan di lemari saja tidak di lemari es dan untuk sistem penyimpanan obat kadaluarsa hanya di pisahkan lemarinya tetapi tidak di buat tanggal kadaluarsanya perencanaan obat sudah cukup baik, untuk pengadaan dan penerimaan obat sudah sesuai dengan aturan kesehatan yang ada. Sedangkan untuk penyimpanan dan pendistribusian sudah sesuai dengan peraturan kesehatan tetapi untuk bagian penyimpanan obat injeksi dan kadarluasa obat masih ada instalasi yang belum memenuhi peraturan kesehatan.