This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agroindustri
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK UNIT PENGGILINGAN PADI MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (STUDI KASUS) Purnomo, Bambang Herry; Suryaningrat, Ida Bagus; Agustin, Agnes; Ni’maturrakhmat , Viko Nurluthfiyadi
Jurnal Agroindustri Vol. 15 No. 1 (2025): May 2025
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jagroindustri.15.1.124-136

Abstract

Unit penggilingan padi masih menghadapi berbagai kendala dalam mengelola aktivitas rantai pasoknya mulai dari  pembelian bahan baku, pengolahan di pabrik, hingga pengiriman produk. Kendala dan masalah tersebut harus segera ditangani agar kinerjanya meningkat yang berdampak pada peningkatan daya saing, profitabilitas, dan kepuasan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi struktur rantai pasok, menganalisis status kinerja rantai pasok dan memberikan rekomendasi perbaikan kinerjanya pada salah satu unit penggilingan padi skala kecil di Kabupaten Banyuwangi. Analisis kinerja dilakukan menggunakan matrik SCOR (Supply Chain Operation Reference) versi 11. Atribut kinerja yang digunakan meliputi reliability, responsiveness, agility, cost, dan management asset dimana masing-masing memiliki indikator kinerja. Penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan data aktual dengan data historis perusahaan, dimana mengacu pada kejadian nyata yang mencerminkan kondisi kinerja dari yang terburuk hingga yang terbaik untuk setiap indikator. Nilai kinerja rantai pasok terdiri atas tiga kategori yaitu  superior-advantage-parity (terbaik-baik-rendah). Indikator yang memiliki status kinerja superior adalah indikator total biaya pelayanan (72,64%) dan siklus cash-to-cash (1 hari). Sedangkan indikator dengan status kinerja advantage adalah indikator pemenuhan pesanan sempurna (80%), siklus pemenuhan pesanan (5 hari), dan fleksibilitas pemenuhan pesanan (5 hari). Indikator dengan status kinerja superior perlu dipertahankan, sedangkan indikator kinerja dengan status advantage perlu ditingkatkan dengan rekomendasi perbaikan yang disarankan.