Artikel ini menganalisis dimensi praktik sosial pada pidato Konferensi Pers Presiden FIFA di Qatar 2022. Tujuan artikel ini adalah mengungkap dimensi praktik sosial dalam pidato presiden FIFA pada pembukaan Piala Dunia FIFA pada 19 November 2022 dengan menggunakan teori dimensi praktik sosial Fairclough yaitu dari aspek ekonomi, politik, dan budaya. Artikel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pendekatan analisis wacana kritis. Data tersebut diambil dari pidato presiden FIFA 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna pidato presiden Piala Dunia FIFA mencakup dimensi analisis praktik sosial. Dari aspek ekonomi, FIFA memiliki dana investasi yang dialokasikan untuk pekerja imigran dan Piala Dunia World Cup sangat bernilai komersial tinggi khususnya negara penyelenggara. Kemudian pada aspek politik dilihat dari posisi Presiden Infantino sebagai pemimpin mengajak masyarakat untuk mengikuti perayaan Piala Dunia Qatar dan menekankan para pendatang untuk menjaga kehormatan dan menghormati budaya Qatar sebagai tuan rumah, dan Infantino selaku presiden FIFA mendorong masyarakat untuk melakukan hal yang sama yakni menebarkan pemahaman, dan toleransi, serta bersikap hormat dengan tidak membawa budaya Barat dan Eropa ke Timur Tengah, Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia. Yang dapat digaris bawahi bahwa sepak bola merupakan olahraga yang sangat syarat kepentingan dan peluang-peluang bisnis, sebagai instrumen politik dan sebagai ajang perkenalan budaya antara satu negara ke negara lainnya.