Abstrak Latar belakang: Menurut data WHO 2018 angka kejadian mual muntah mencapai 12,5% dari seluruh jumlah wanita hamil di dunia sedangkan untuk negara berkembang termasuk Indonesia mencapai 12,8% dari seluruh kehamilan berdasarkan data Dikes NTB, ibu hamil yang mengalami mual muntah pada trimester I sebanyak 261,772 ibu hamil. Sedangkan di UPT Pukesmas Dasan Tapen sebanyak 598 ibu hamil yang mengalami mual muntah. Mual muntah merupakan fenomena yang sering terjadi pada usia kehamilan 5-12 minggu. Mual ini disebabkan karena meningkatnya kadar hormon esterogen dan HCG. Jahe merupakan stimulan aromatik yang kuat, disamping dapat mengendalikan muntah dengan meningkatkan gerakan peristaltik usus. Sekitar enam senyawa di dalam jahe telah terbukti memiliki antiemetik anti muntah. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen pengukuran mual dan muntah (pre-test) dan (post-test) menggunakan kusioner. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu total sampling. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test Hasil penelitian: Hasil nilai penurunan derajat mual muntah pada ibu hamil trimester I setelah di berikan seduhan jahe dengan hasil uji statistik menunjukkan nilai p value 0.00. (a=0.05). dan pada penurunan frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester I setelah di berikan seduhan jahe dengan hasil uji statistik menunjukkan nilai p value 0.00. (a=0.05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian air seduhan jahe terhadap derajat dan frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester I.