Anggrek memiliki nilai keindahan pada bunganya dan sangat populer di kalangan masyarakat. Anggrek memiliki bentuk unik dan warnanya menarik sehingga di sebut “Queen of flower”. Dendrobium kanayao merupakan salah satu jenis anggrek yang paling banyak diminati karena mudah dirawat, serta warna dan bentuk bunga beragam. Namun terdapat kendala dalam mengembangkan budidaya anggrek secara konvensional sehingga perlu dilakukan teknik kultur jaringan untuk perbanyakan tanaman dengan cepat dan seragam. Dalam kultur jaringan permasalahan yang dihadapi yaitu adanya kontaminasi pada tahap subkultur maka penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kultur steril tanaman Dendrobium kanayao dengan cara In Vitro di Esha Flora. Metode yang dilakukan yaitu subkultur eksplan Dendrobium kanayao pada media growmore dan dilakukan pengamatan meliputi waktu pertama terjadinya kontaminasi, persentase kultur steril, kultur terkontaminasi jamur, dan bakteri. Hasil penelitian menunjukkan persentase subkultur Dendrobium kanayao mendapatkan 100% kultur steril namun beberapa eksplan mengalami browning. Disimpulkan bahwa subkultur Dendrobium kanayao menggunakan media growmore dapat dikatakan berhasil meskipun beberapa eksplan mengalami browning.