Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Korban Kekerasan Fisik pada Anak di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2022-2023 Marbun, Doaris Ingrid; Hutasoit, Henry Thomson Jamiler; Pasaribu, Juang Aprianto
Health and Medical Journal Vol 7, No 3 (2025): HEME September 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i3.1700

Abstract

Pendahuluan: Kekerasan terhadap anak adalah masalah global signifikan yang mempengaruhi jutaan anak setiap tahunnya, menyebabkan kerugian fisik dan emosional. Di Indonesia, tingkat kekerasan terhadap anak masih sangat tinggi dengan berbagai bentuk kekerasan seperti perlakuan fisik, emosional, dan seksual yang sering dilaporkan. Tujuan Penelitian: Untuk mengeksplorasi karakteristik korban kekerasan anak di RSUD Dokter Pirngadi Medan selama tahun 2022-2023, serta memeriksa prevalensi, jenis cedera, dan tingkat keparahan trauma yang dialami oleh korban kekerasan fisik. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non-eksperimental dengan pendekatan kuantitatif, menganalisis catatan medis dan laporan forensik dari rumah sakit, berfokus pada anak-anak yang dirujuk untuk penilaian kekerasan fisik, dan mengecualikan kasus kekerasan emosional, seksual, dan pengabaian. Data dikumpulkan dengan memeriksa laporan forensik yang merinci jenis cedera dan lokasi-lokasinya pada tubuh korban. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas korban adalah remaja laki-laki (76,2%), dengan trauma tumpul sebagai jenis cedera yang paling umum (88,4%). Sebagian besar cedera dikategorikan sebagai minor (90,7%), dengan memar dan goresan sebagai jenis luka yang paling sering ditemui, dan kepala sebagai lokasi cedera yang paling sering terjadi (44,8%). Temuan ini menunjukkan prevalensi tinggi kekerasan fisik di antara remaja laki-laki, dengan trauma tumpul yang sering menyebabkan cedera minor terutama di kepala. Kesimpulan: Penelitian ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk intervensi yang ditargetkan guna mengatasi tingginya kejadian kekerasan fisik terhadap anak, khususnya pada remaja laki-laki. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi faktor-faktor sosio-kultural yang berkontribusi pada pola cedera serta memperkuat strategi pencegahan.