Kurniawan, Asep Satria
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi dalam Meningkatkan Hafalan Al-Qur’an Santri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Tenggarong Kota Qodriyah, Lailatul; Kurniawan, Asep Satria
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menghafalkan Al-Qur’an termasuk kedalam ahlullah yang memiliki kedudukan yang sangat mulia disisi-Nya. Sehingga banyak yang ingin masuk kedalam ahlullah ini dan mulai menghafalkan Al-Qur’an. Pada saat ini pengadaan tahfizul Qur’an begitu populer serta dinilai begitu signifikani guna dilakukan perkembangan. perlu adanya informasi terkait bagaimana metode dalam menghafal Al-Qur’an, apa saja kendala yang dihadapi serta bagaimana strategi dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an yang di programkan pada pondok Miftahul Ulum Tenggarong kota selama dua tahun selesai 30 juz. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kulaitatif, dengan pendekatan penelitian lapangan (field research). Sumber data terdiri dari primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara , observasi dan doumentasi. Metode tilawati digunakan sebelum melangkah dalam menghafal Al-Qur’an. Dalam mengahafalkan Al-Qur’an menggunakan metode muroja’ah dan metode simaan. Selanjutnya faktor yang mendukung dalam menghafal Al-Qur’an santri yaitu motivasi baik dari orang tua maupun motivasi diri sendiri, kemudian kecerdasan, lingkungan dan niat. Yang paling utama dalam mendukung menghafal Al-Qur’an yaitu niat yang kuat. Faktor yang menghambat dalam menghafal Al-Qur’an yaitu rasa malas, tidak sabar, putus asa dan tidak bisa mengatur waktu. Pondok tersebut menerapkan satu hari 3 juz untuk mengulang hafalan. dengan adanya pembatasan ini diharapkan setelah 2 tahun, santri bisa menyelesaikan hafalan hingga 30 juz. Dan yang terakhir ada kegiatan yang mewajibkan peserta didik untuk menyetorkan hafalan lamanya. Selaian hafalan baru santri juga harus menyetorkan dan di perdengarkan bacaan hafalanya kepada pengampu atau ustadz.