Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui bagaimana public speaking siswa SMAIT Al-Fityan School Medan. 2) mengetahui bagaimana strategi guru PAI dalam meningkatkan public speaking siswa melalui kegiatan mentoring di SMAIT Al-Fityan School Medan. 3) mengetahui apa faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan public speaking di SMAIT Al-Fityan School Medan. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Penyajian data dilakukan dengan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan menggunakan cara analisis kata-kata untuk mengambil fakta, variabel dan keadaan yang di hasilkan ketika penelitian berlangsung dan menjelaskan data-data yang didapatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kemampuan public speaking pada pembelajaran PAI dapat diterapkan guru kepada siswa melalui pembelajaran. Melalui interaksi dua arah di dalam kelas atau saat pembelajaran, dimana guru membimbing dan mengawasi proses berjalannya pembelajaran. 2) Strategi guru PAI dalam menerapkan public speaking salah satunya melalui kegiatan mentoring. Dengan menerapkan kegiatan tersebut guru mampu membimbing siswa untuk membentuk karakter atau membina akhlak yang mulia guna menjadi generasi rabbani yang tidak hanya fokus pada diri sendiri tetapi juga peduli dengan sesama. Penerapan ilmu public speaking dalam pembelajaran mentoring, tidak hanya belajar pandai berbicara di depan umum, atau mentoring biasa dilaksanakan di lingkaran, penerapan tersebut juga di ajarkan dengan siap menjadi teladan dalam bertindak. Dengan demilkian hal yang disampaikan saat mentoring akan berbuah menjadi amalan. 3) Faktor pendukung dalam penerapan public speaking di SMAIT Al-Fityan School Medan adalah: Siswa mentor dapat berinteraksi dengan baik terhadap guru, dan sesama teman, bahkan sering bertemu dengan pembicara yang profesional saat pelatihan, Siswa mentor dapat pengalaman banyak dalam pelatihan dan penerapan mentoring, Setelah lulus siswa mentor tetap di bimbing dan di pantau dalam pembekalan akhlak dan juga tetap bergaul pada lingkungan rabbani. Selanjutnya faktor penghambatnya adalah siswa mentor harus siap menyediakan waktu untuk mentoring atau pelatihan pada waktu yang ditentukan seperti waktu libur sekolah atau pada saat pembelajaran mata pelajaran di kelas.