Pelayanan publik merupakan sebuah kegiatan pemenuhan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan walaupun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik. Pemerintah dalam menyelenggarakan layanan publik menawarkan sebuah produk berupa pelayanan publik itu sendiri. Permasalahan pelayanan publik seperti kurangnya partisipasi oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru mengakibatkan banyak masyarakat terhambat dalam pengurusan perizinan di DPMPTSP Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menggunakan teori Stufflebleam (Abdul Rahman:2022) yang menggunakan indikator Evaluasi Konteks, Evaluasi Masukan, Evaluasi Proses, dan Evaluasi Hasil. Penerapan Online Single Submission (OSS) sebagai sistem perizinan terintegrasi memberikan berbagai kemudahan dalam proses pengajuan perizinan, baik dari sisi pemohon maupun pemerintah daerah. Selain itu, keunggulan lain adalah waktu dan tempat dalam pengajuan izin, sehingga memberikan efisiensi dan kenyamanan yang tinggi bagi masyarakat. keberhasilan penerapan OSS tidak terlepas dari beberapa tantangan, seperti kebutuhan pelatihan petugas pelayanan untuk meningkatkan kompetensi teknis, optimalisasi sistem berbasis risiko melalui pemeliharaan jaringan yang berkelanjutan, dan peningkatan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih memahami prosedur yang ada.