Ferry, Ferdinand
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

AWAKE FIBEROPTIC INTUBATION WITH SAYGO APPROACH ON A PATIENT WITH SEVERE ANTERIOR MENTOSTERNAL CONTRACTURE (ONAH TYPE III) UNDERGOING RECONSTRUCTION SURGERY Ferry, Ferdinand; Labobar, Otniel Adrians; Ratumasa, Marilaeta Cindryani Ra; Senapathi, Tjokorda Gde Agung
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.30091

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas teknik intubasi fiberoptik pada pasien terjaga (Awake Fiberoptic Intubation, AFOI) dalam manajemen jalan napas pada pasien dengan kontraktur leher parah akibat jaringan parut pasca luka bakar. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif untuk menggambarkan secara rinci manajemen anestesi dan intervensi bedah pada pasien dengan kontraktur leher parah akibat jaringan parut pasca luka bakar. Subjek penelitian adalah pria berusia 35 tahun dengan riwayat luka bakar yang menyebabkan kontraktur leher dan deformitas sekunder pada wajah. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan fisik, evaluasi radiografi, dan penilaian menggunakan kriteria seperti MOANS, LEMON, RODS, dan SMART untuk menilai tantangan yang dihadapi pasien. Data terkait manajemen anestesi, proses intubasi, dan intervensi bedah dicatat secara rinci selama operasi, termasuk tanda vital, pemberian obat, dan hasil intraoperatif. Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan kondisi klinis pasien sebelum dan sesudah intervensi, serta untuk mengevaluasi efektivitas prosedur anestesi dan bedah yang dilakukan. Hasil analisis akan disajikan dalam bentuk naratif, didukung oleh gambar klinis preoperatif, evaluasi radiografi, dan hasil postoperatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa berbagai tes dapat memprediksi jalan napas sulit, dan kasus ini dapat dikelola sesuai pedoman ASA. Teknik AFOI, yang mencakup premedikasi, anestesi lokal, dan sedasi, memiliki tingkat keberhasilan tinggi dan risiko komplikasi rendah. Topikalisasi yang tepat dan infus dexmedetomidine efektif menumpulkan refleks jalan napas dan menjaga stabilitas hemodinamik. Dalam kasus ini, AFOI berhasil dilakukan melalui lubang hidung kiri dengan pasien tetap tenang, terjaga, dan kooperatif.