Infark miokardium akut (IMA) adalah penyakit akibat berkurangnya pasokan darah karena arteri koroner mengalami penyempitan karena adanya aterosklerosis atau sumbatan arteri oleh emboli atau thrombus secara total membuat suplai dan kebutuhan oksigen jantung tidak sesuai. Infark miokard tidak hanya terjadi pada orang tua atau lansia, bahkan 1 dari 5 orang (20%) yang mengalami serangan jantung berusia muda, yaitu di bawah 40 tahun, 40% berusia antara 40-45 tahun, dan 40% > 50 tahun. Penelitian yang dilakukan adalah Literature Review dengan desain Narrative Review yang terakreditasi/terindeks sinta seperti Biomed Central, Portal Garuda, Google Scholar, elsevier / clinical key, pubmed. Dalam literatur review ini membandingkan 8 kajian jurnal yang berhubungan dengan karakteristik infark miokard pada usia muda. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi infark miokard pada dewasa muda, yaitu faktor komorbid, faktor gaya hidup, faktor jenis kelamin, dan faktor genetik. Faktor komorbid yang sering terjadi adalah hipertensi, diabetes, dislipidemia, dan obesitas. Sedangkan faktor genetik meliputi riwayat keluarga dengan infark miokard. Faktor gaya hidup terdiri dari kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, pola makan yang buruk, dan aktivitas yang rendah. Adapun faktor jenis kelamin yang menjelaskan bahwa pria lebih rentan terkena infark miokard di usia muda dibandingkan dengan wanita, hal ini dipengaruhi oleh hormon pelindung yang dimiliki oleh wanita sehingga sistem kerja jantung lebih terjaga. Meskipun IMA terutama menyerang individu yang berusia di atas 45 tahun, IMA juga dapat terjadi pada pria atau wanita muda. Ketika terjadi pada usia yang lebih muda, penyakit ini memiliki morbiditas yang parah, dampak psikologis, dan beban keuangan bagi pasien dan keluarganya.