Mughnie, Dr. Burlian
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN PENGGUNAAN BOLUS DAN TANPA BOLUS DALAM RADIOTERAPI PASCAMASTEKTOMI PADA KANKER PAYUDARA Pasiowan, Holy; Diartama, Anak Agung Aris; Mughnie, Dr. Burlian
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.31069

Abstract

Kanker payudara berada di urutan pertama penderita kanker terbanyak di Indonesia serta merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker. Pengobatan kanker payudara meliputi pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi. Pembedahan adalah terapi yang paling awal dikenal, sementara radioterapi menggunakan sinar pengion sebagai salah satu jenis terapi utama selain pembedahan dan kemoterapi. Radioterapi sering menggunakan bolus untuk meningkatkan dosis permukaan dan mengarahkan penetrasi elektron pada jaringan kanker di permukaan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan penggunaan bolus dan tanpa bolus dalam radioterapi pada pasien kanker payudara pascamastektomi menggunakan teknik Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT) di Instalasi Onkologi Radiasi Rumah Sakit Indriati. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan pendekatan eksperimen yang membandingkan penggunaan bolus dan tanpa bolus dalam terapi radiasi pascamastektomi pada 20 pasien kanker payudara, dengan 10 pasien menggunakan bolus dan 10 pasien tidak menggunakan bolus. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kelompok yang menggunakan bolus dan yang tidak dalam hal nilai Organ at Risk (OAR) dan Planning Target Volume (PTV), berdasarkan uji statistik paired t-test (p-value < 0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan bolus memberikan perubahan signifikan dalam efektivitas radioterapi pada pasien kanker payudara, dengan meningkatkan distribusi dosis yang lebih tepat pada area target dan mengurangi paparan pada organ di sekitarnya.