Magnetic Resonance Spectroscopy (MRS) adalah teknik pencitraan yang digunakan dalam (MRI) untuk memeriksa komposisi kimia dan metabolisme dalam jaringan tubuh, khususnya otak. Ini adalah salah satu bentuk MRI yang lebih khusus, yang tidak hanya fokus pada gambaran struktur anatomi, tetapi juga pada spektrum sinyal resonansi inti atom dalam molekul. Penulis mengambil evaluasi pergeseran metabolit ini karena Penulis melihat bahwa dengan adanya perbedaan informasi yang dihasilkan dari grafik Spectroscopy. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi nilai pergeseran metabolit pada MR-Spectroscopy dengan atau tanpa media kontras serta untuk menganalisa daerah yang terjadi pergeseran lebih signifikan pada MR-Spectroscopy dengan atau tanpa media kontras. Peneliti melakukan observasi di instalasi radiologi RSUP Prof Ngoerah dengan menggunakan 15 pasien kasus SOL dari bulan april sampai bulan mei 2024. Peneliti melalukan penggunaan pre kontras dan post kontras untuk membandingkan hasil dari keduanya. metode yang digunakan peneliti ialah kuantitatif analitik dengan pendekatan eksperimental tujuannya untuk melihat terdapat pergeseran dan perbedaan informasi antara pengguaan media kontras dan tanpa media kontras pada MRS atau tidak. Setelah observasi yang dilakukan penulis terhadap data yang terdiri dari data primer 15 pasien hasilnya terdapat pergeseran nilai metabolit pada pre dan post kontras. terdapat penurunan nilai metabolit pada post kontras yang cukup signifikan sehingga menimbulkan perbedaan informasi. penulis menyimpulkan bahwa pemeriksaan MR-Spectroscopy tanpa kontras lebih baik dari pada post kontras. dari keseluruhan data pun menunjukan bahwa pre kontras yang lebih tinggi.