Rumah sakit Muhammadiyah Bandung bekerja sama dengan pihak bpjs dari tahun 2018. Namun terdapat beberapa permasalahan disaat pelaksanaan penklaiman bpjs, seperti kesalahan petugas dalam melakukan kode diagnose dikarenakan kurangnya konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kodefikasi rawat jalan guna menunjang efektivitas klaim bpjs kesehatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan pedoman wawancara, dan observasi. pada penelitian ini diambil menggunakan teknik non probability sampling dengan tidak menggunakan seluruh petugas rekam medis, yang hanya 1 petugas rekam medis saja yang akan diwawancara dan observasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung bekerja sama dengan BPJS dari tahun 2018, sudah sesuai dengan Permenkes No 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Petugas kodefikasi sudah pernah mengikuti pelatihan/seminar sehingga bisa memperlancar pelaksanaan pengklaiman BPJS. Dan juga sudah terdapat sistem yang mendukung pengkodean diagnose yang akurat sesuai dengan persyaratan BPJS. Jumlah pengajuan berkas klaim dirumah sakit muhamadiyah selama triwulan yaitu pada bulan januari- maret sebanyak 36.444 berkas terkirim pending 38 berkas dari total semua sebanyak 36.482 berkas. F aktor penyebab dikembalikan klaim BPJS kesehatan rawat jalan pada bulan januari - Maret 2024 yang paling banyak dikarenakan oleh tindakan fisioterapi bukan HD sebanyak 4 berkas yang terjadi pada bulan februari tahun 2024. Kemudian Dokumen yang harus tersedia dalam pelaporan yang akan diklaim ke BPJS dirumah sakit Muhammadiyah Bandung diantaranya harus ada SEP, Billing, LIP, hasil penunjang, hasil pemeriksaan Labolatorium dan juga harus ada berita acara yang sudah di tanda tangan oleh direktur rumah sakit Muhammadiyah Bandung.