Pembelajaran yang masih cenderung menggunakan metode ceramah dan model-model konvensional membuat pembelajaran di kelas V SDN 104 Inpres Makkaraeng berpusat pada guru sehingga tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, hal ini berpengaruh terhadap kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa. Adapun penelitian ini, merumuskan masalah “Bagaimana Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Penyelesaian Masalah dengan Menggunakan Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas V UPTD SDN 104 Inpres Makkaraeng. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Agar pembelajaran dalam kelas juga tidak berlangsung secara monoton dan terjadi hanya satu arah sehingga siswa dapat terlibat aktif selama pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pada siklus I menggunakan model PBL dengan bantuan LKPD belum mencapai hasil yang maksimal dikarenakan jumlah siswa yang belum mampu untuk mengutarakan pendapat ataupun mampu berpikir secara lebih kritis selama pembelajaran berlangsung masih lebih tinggi dibanding jumlah siswa yang mampu. Pada siklus II ini peneliti tidak hanya menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan LKPD tetapi juga menggunakan bantuan media ajar bergambar. Diperoleh kesimpulan bahwa model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta kemampuan pemecahan masalah pada siswa kelas V UPTD SDN 104 Inpres Makkaraeng, Desa Tenrigangkae Kecamatan Mandai Kabupaten Maros. Hal ini dibuktikan dengan persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 21% dan mengalami peningkatan sebesar 40% menjadi 87% pada siklus II. Kemampuan berpikir kritis dan penyelesaian masalah siswa kelas V UPTD SDN 104 Inpres Makkaraeng dengan menggunakan model Problem Based Learning telah mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II. Di siklus II, siswa telah mencapai indikator keberhasilan.