Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat self-disclosure siswa kelas VIII di SMPN 10 Kota Serang dan mengevaluasi fenomena awal yang teramati di sekolah. Data dikumpulkan melalui angket yang mengukur self-disclosure siswa dalam enam aspek: sikap dan opini, selera dan minat, sekolah, keuangan, kepribadian, dan fisik. Penelitian ini melibatkan 184 responden yang dipilih secara acak dari populasi siswa kelas VIII di SMPN 10 Kota Serang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan instrument Jourard Self-Disclosure (JSDQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa (70%) berada dalam kategori self-disclosure "sedang". Meskipun berbeda dengan fenomena awal yang mengindikasikan self-disclosure rendah, penelitian ini menunjukkan adanya kecenderungan siswa untuk mengungkapkan informasi diri dalam berbagai aspek, meskipun belum mendetail. Hubungan yang terjalin dengan teman sebaya cenderung cukup dekat, namun masih kurang dalam hal keakraban. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa self-disclosure siswa cenderung meningkat selama masa remaja. Hal ini sesuai dengan penemuan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa self-disclosure merupakan faktor penting dalam membangun hubungan interpersonal yang lebih intim dan saling memahami. Implikasi penelitian ini menunjukkan pentingnya meningkatkan self-disclosure siswa untuk membangun hubungan pertemanan yang lebih baik dan saling mendukung. Program pembinaan dan konseling di sekolah dapat difokuskan pada pengembangan kemampuan self-disclosure siswa dalam aspek-aspek yang perlu ditingkatkan.