Pelatihan penanganan fraktur pre-hospital pada siswa SMAN 3 Mamuju merupakan program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus fraktur. Fraktur sering terjadi akibat kecelakaan lalu lintas, aktivitas olahraga, maupun pada aktivitas sehari-hari. Minimnya pemahaman masyarakat, terutama pada siswa SMA, dalam menangani kondisi ini dapat berisiko memperburuk cedera yang dialami korban. Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam penanganan fraktur sebelum korban mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi ceramah, demosntrasi, simulasi, serta diskusi interaktif. Adapun materi yang diberikan mencakup pengenalan fraktur, prinsip dasar penanganan pre- hospital, teknik imobilisasi, serta latihan simulasi dalam pertolongan dan penanganan fraktur pre- hospital. Pelatihan ini diikuti oleh siswa SMAN 3 Mamuju kelas XII sebanyak 40 orang siswa. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan siswa dalam melakukan penanganan fraktur. Sebagian besar peserta mampu menerapkan Teknik imobilisasi dengan benar serta dapat memahami langkah-langkah pertolongan pertama pada fraktur. Respon peserta terhadap pelatihan ini juga sangat positif, terutama pada sesi praktik dan simulasi yang dianggap bermanfaat dan aplikatif. Dengan demikian, program ini berhasil meningkatkan keterampilan dan kesiapsiagaan siswa dalam melakukan penanganan fraktur pre-hospital. Diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan guna memperluas manfaatnya bagi siswa dan masyarakat secara umum.