Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rancang Bangun Helm Pendeteksi Kantuk pada Prajurit Menggunakan Pulse Sensor Berbasis Arduino Nano untuk Kesiapsiagaan Prajurit dalam Melaksanakan Tugas Faisal Dian M; Petrus Gunawan; Rafi Maulana; Dekki Widiatmoko; Aguk Sridaryono
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 6 No. 8 (2024): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba JournalĀ 
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i8.2307

Abstract

The preparedness and security of military soldiers is an important aspect of military operations. Fatigue or drowsiness in soldiers can threaten their effectiveness in carrying out critical tasks. This research aims to design and build a smart helmet equipped with an Arduino Nano-based pulse detection sensor to detect early signs of drowsiness in soldiers. The use of this technology is expected to provide early warning to soldiers when worrying signs of fatigue are detected, allowing them to take preventive action or rest before conditions that threaten their safety occur. The methodology used involves the development of a smart helmet, integration of a pulse sensor, real-time data processing, and a responsive warning system. Trials were carried out by simulating field conditions to evaluate the performance of this drowsiness detection helmet. It is hoped that the results of this research can increase the preparedness and safety of soldiers in carrying out military duties.
METODE COPRAS DALAM PENENTUAN KEPOLISIAN SEKTOR (POLSEK) TERBAIK PADA KEPOLISIAN RESOR CIREBON Fahmi; Faisal Akbar; Rafi Maulana
INFOKOM Vol. 18 No. 1 (2025): JURNAL INFOKOM
Publisher : STIKOM POLTEK CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan dunia komputer telah banyak menghadirkan program aplikasi maupun software pemrograman yang bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan, termasuk dalam hal ini adalah lembaga negara seperti kepolisian. Lembaga kepolisian mempunyai beberapa tingkatan untuk menjalankan tugasnya sebagai Kepolisian Negara Republik Indonesia. Mabes Polri merupakan susunan kelembagaan kepolisian yang paling atas yang dipimpin oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang bertanggung jawab langsung kepada presiden. Selanjutnya, Kepolisian Daerah (Polda) yang dipimpin oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) yang bertanggung jawab kepada Kapolri. Lalu, Kepolisian Resor (Polres) yang dipimpin oleh Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) yang bertanggung jawab kepada Kapolda. Kemudian yang terakhir yaitu Polsek (Kepolisian Sektor) yang dipimpin oleh Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) yang bertanggung jawab kepada Kapolres. Maka dari setiap masing-masing tingkatan lembaga saling kerjasama dalam tugas Kepolisian Republik Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cirebon Kota melakukan penilaian setiap setahun sekali kepada 9 (sembilan) Kepolisian Sektor (Polsek) yang mampu mengembangkan tugasnya secara baik dan benar. Hal ini dapat memberi dorongan dan semangat kepada setiap anggota Kepolisian Sektor (Polsek) untuk meningkatkan pelayanan, kepedulian, pemahaman, dan kesadaran yang tinggi akan tugas dan tanggung jawab serta kinerja seluruh anggota Polsek. Dalam menentukan Kepolisian Sektor (Polsek) terbaik pada Polres Cirebon Kota, penilaian kinerja Polsek yang terjadi saat ini tidak bisa melihat nilai secara proporsional sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, sehingga penilaian tersebut terkadang tidak subyektif karena penilaian hanya dilihat dari jumlah tertinggi dari penilaian kinerja Polsek saja, serta dalam penilaian Polsek saat ini belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi dengan penyimpanan data menggunakan database, sehingga pengambilan keputusan dalam penentuan Polsek terbaik kurang efektif dan membutuhkan waktu yang lama. Tujuan dalam penelitian ini merancang dan membangun sistem pendukung keputusan untuk menentukan Kepolisian Sektor (Polsek) terbaik dengan mengimplementasikan metode COPRAS (Complex Proportional Assessment). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahapan pengimplementasian, hanya admin yang akan pengunaan sistem ini, serta sistem ini berhasil menerapkan sistem pendukung keputusan secara tersistem dan admin sudah dapat melihat hasil penilaian dan penentuan Polsek terbaik secara langsung karena sistem melakukan perhitungan SPK secara otomatis sehingga pihak Polres dapat mengurangi kesalahan pada saat melakukan penilaian dan menentukan Polsek terbaik.