Pengembangan industri pariwisata sangat penting karena berkaitan dengan berbagai industri lain, termasuk pertanian, jasa, perdagangan, dan transportasi. Pariwisata membutuhkan strategi dengan pola pengembangan yang tersusun dan terencana agar dapat memaksimalkan potensi daerah. Dalam hal ini Kota Bukittinggi melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dispapora) Kota Bukittinggi memiliki 5 strategi yang terdapat di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yaitu meningkatkan promosi wisata berbasis ekonomi kreatif, pengembangan Bukittinggi sebagai tujuan wisata kesehatan, meningkatkan sarana dan prasarana kepariwisataan, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia kepariwisataan dalam pemanfaatan teknologi informasi, dan mengembangkan destinasi wisata berbasis masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan pariwisata pada era adaptasi kebiasaan baru oleh Dispapora dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta untuk mengetahui faktor pendorong dan faktor penghambat pengembangan Pariwisata di Kota Bukittinggi. Namun, dalam pengembangan pariwisata masih terdapat kendala. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Qualitatif. Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan strategi pengembangan pariwisata di Kota Bukittinggi dilihat berdasarkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan yaitu pariwisata berbasis masyarakat, berorientasi konservasi, daya dukung, Pendidikan dan pelatihan, promosi, serta pemantauan dan evaluasi. Bahkan jika masih ada beberapa daerah yang perlu dioptimalkan lebih lanjut untuk pengembangan, Dispapora Kota Bukittinggi melakukan strategi yang telah cukup baik dalam menerapkan strategi pengembangan pariwisata di Kota Bukittinggi.