Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak sistem pembayaran digital terhadap perolehan pendapatan Federal Inland Revenue Service (FIRS) di Nigeria. Studi ini memanfaatkan kumpulan data triwulanan yang mencakup periode dari kuartal pertama tahun 2009 hingga kuartal terakhir tahun 2024. Menggunakan teknik Autoregressive Distributed Lag (ARDL) untuk analisis data, temuan menunjukkan bahwa Transfer Remita (RMTA) dan National Electronic Funds (NEFT) tidak secara signifikan memengaruhi pendapatan FIRS selama periode dianalisis. Hal ini menunjukkan bahwa platform ini mungkin tidak digunakan secara efektif untuk transaksi terkait pajak atau tidak memiliki volume transaksi yang cukup untuk memengaruhi pendapatan secara keseluruhan. Sebaliknya, hasilnya menunjukkan bahwa Web Pay memiliki dampak positif yang signifikan pada perolehan pendapatan, menunjukkan bahwa transaksi yang diproses melalui platform ini kemungkinan terkait dengan kegiatan kena pajak, sehingga meningkatkan pengumpulan pendapatan. Keberhasilan Web Pay dapat dikaitkan dengan antarmuka dan keandalannya yang ramah pengguna, yang mendorong peningkatan keterlibatan wajib pajak dalam transaksi digital. Namun, studi ini juga menemukan bahwa Mobile Pay memiliki dampak negatif yang signifikan pada perolehan pendapatan FIRS, berpotensi karena tingkat adopsi yang lebih rendah untuk transaksi terkait pajak atau tantangan dalam pelacakan dan pelaporan. Berdasarkan temuan tersebut, disarankan agar FIRS memprioritaskan Web Pay, mempromosikan adopsinya melalui kampanye yang ditargetkan, dan menyelidiki keterbatasan Remita dan Transfer Dana Elektronik Nasional. Selain itu, penilaian komprehensif Mobile Pay diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan, yang bertujuan untuk mengubahnya menjadi alat penghasil pendapatan yang lebih efektif untuk FIRS.