Penelitian ini bertujuan menganalisis penyebab dan dampak pertumbuhan kutub baterai turbin gas, mengusulkan solusi pencegahan kegagalan berbasis data, serta mendukung tim pemeliharaan dalam meningkatkan keandalan, keamanan, dan kinerja sistem. Penelitian ini menganalisis pertumbuhan kutub baterai turbin gas dengan membandingkan data pertumbuhan kutub antara unit GTG (Gas Turbine Generator) dan GTC (Gas Turbine Compressor). Data dikumpulkan dari penelitian sebelumnya, literatur teknis, data pabrikan (manufacture data), dan catatan pemeliharaan. Analisis dilakukan menggunakan metode regresi linier sederhana melalui Microsoft Excel, untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel kunci: tegangan keluaran pengisi daya , tegangan sel baterai dan pertumbuhan kutub baterai. Pengukuran dilakukan menggunakan Fluke BT521 (tegangan dan suhu permukaan baterai) dan Torkel 860 (beban/kapasitas). Studi ini mengacu pada standar IEEE Std 1188-2005 dan mengevaluasi baterai 12OPzV NEW OC pada kapasitas nominal 80% (1200 Ah). Analisis regresi linier menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik, dengan nilai p di bawah 0,05 pada tingkat kepercayaan 95%. Temuan ini mengonfirmasi bahwa tegangan floating charge di bawah standar operasional 123,75 Vdc dan tidak melakukan equalizing charge secara signifikan mempercepat pertumbuhan kutub pada baterai VRLA tipe 12OPzV NEW OC. Hal ini disebabkan karena rentang tegangan polarisasi pada sistem baterai tersebut di luar 50-80 milivolt. Mempertahankan tegangan floating charge sesuai standar dan melakukan equalizing charge setelah tes kapasitas baterai dapat memperlambat pertumbuhan kutub yang tidak normal serta mengoptimalkan masa pakai baterai VRLA tipe 12OPzV NEW OC. Faktor kunci untuk menjaga efisiensi dan keandalan baterai meliputi pengaturan floating charge, kontrol suhu ruangan yang tepat, dan melakukan equalizing charge secara rutin setelah tes kapasitas untuk mendapatkan rentang tegangan polarisasi sistem baterai di 50-80 milivolt. Makalah ini menyajikan kasus nyata dari industry energi di Indonesia, yang berfungsi sebagai referensi praktis untuk mengembangkan dan menerapkan strategi pemeliharaan baterai VRLA yang efektif.