Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan HBA1C dan Pulsatility Index pada Penderita Stroke Trombotik Akut di RSUD Dr Soetomo Bintan, Rio Tasti Surpa Rahmat; Adrianto, Yudhi; Setyowati, Sita
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 11 (2025): JURNAL LOCUS: Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v4i11.5032

Abstract

Stroke merupakan penyebab utama disabilitas dan kematian nomor dua di dunia, dengan sebagian besar kasus berupa stroke iskemik. Diabetes mellitus menjadi salah satu faktor risiko penting karena hiperglikemia kronis dapat meningkatkan viskositas darah dan resistensi pembuluh serebral. Kadar HbA1c mencerminkan kontrol glikemik jangka panjang, sedangkan nilai pulsatility index (PI) dari pemeriksaan transcranial Doppler (TCD) menggambarkan resistensi vaskular otak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kadar HbA1c dan PI pada penderita stroke trombotik akut. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross-sectional pada pasien stroke trombotik akut yang dirawat di bangsal saraf RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode Oktober 2019–April 2020. Data diperoleh dari rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi (usia >18 tahun dan telah menjalani pemeriksaan TCD) serta eksklusi (stroke emboli). Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman untuk variabel numerik dan uji Chi-square untuk variabel kategorik dengan tingkat signifikansi p<0,05. Sebanyak 32 subjek memenuhi kriteria, terdiri dari 24 laki-laki (75%) dan 8 perempuan (25%) dengan rata-rata usia 56,41 ± 13,22 tahun. Nilai rata-rata HbA1c adalah 6,55 ± 1,9%. Sebanyak 14 pasien (43,75%) memiliki PI Middle Cerebral Artery (MCA) tidak normal (rata-rata 1,8 ± 0,97) dan 18 pasien (56,25%) memiliki PI normal (rata-rata 0,87 ± 0,15). Analisis statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara kadar HbA1c dan PI MCA (r=0,07; p=0,73).Secara klinis, temuan ini menunjukkan bahwa kontrol glikemik pada pasien stroke trombotik akut tidak berhubungan langsung dengan resistensi vaskular serebral, sehingga faktor lain kemungkinan berperan dalam perubahan hemodinamik otak.