Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Kompetensi dan Supervisi Terhadap Self-Control pada Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dengan Pengalaman Kerja Sebagai Variabel Mediasi Seno, Mohamad Nauval; Meliala, Adrianus E.; Koto, Zulkarnein
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 5 No. 4 (2025): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v5i4.32096

Abstract

Profesionalitas Polri merupakan pilar penting kepercayaan publik dan diatur dalam berbagai regulasi guna memastikan pelayanan yang transparan dan akuntabel. Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, sebagai unit utama dalam menangani kejahatan khusus dan umum, dituntut memiliki profesionalitas tinggi dalam menghadapi tekanan internal maupun eksternal. Salah satu faktor penting dalam menjaga profesionalitas adalah self-control, yang berperan dalam mengelola stres, menghindari penyimpangan, serta mempertahankan integritas. Penelitian ini bertujuan untuk mengonfirmasi apakah faktor-faktor seperti kompetensi moral, supervisi, memengaruhi self-control apabila dimediasi dengan pengalaman kerja anggota penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori self-control, teori kompetensi, teori supervisi, dan teori pengalaman kerja. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini sejumlah 55 orang penyidik dengan kriteria sudah memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Terlibat aktif dalam penyelidikan dan penyidikan kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman kerja anggota Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mampu memediasi pengaruh dari kompetensi, supervisi terhadap self-control anggota Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Pengalaman kerja berperan sebagai mediator dalam hubungan antara kompetensi dan supervisi terhadap self-control. Dalam hubungan kompetensi terhadap self-control, pengalaman kerja memiliki efek mediasi yang signifikan dengan koefisien interaksi negatif (-0.0375, p=0.0247), menjelaskan 56,24% variabilitas self-control (R²=0.5624), namun pengaruh kompetensi menurun seiring meningkatnya pengalaman kerja (efek dari 0.4513 pada M=410.372 menjadi 0.1542 pada M=489.628). Demikian pula, pada hubungan supervisi terhadap self-control, pengalaman kerja juga memediasi dengan koefisien interaksi negatif (-0.0225, p=0.0251), menjelaskan 83,11% variabilitas self-control (R²=0.8311), dengan efek supervisi yang semakin kecil seiring bertambahnya pengalaman kerja (efek dari 0.6257 pada M=41.0372 menjadi 0.4472 pada M=48.9628). Ditreskrimsus Polda Metro Jaya disarankan untuk mengembangkan program pelatihan berkelanjutan yang mencakup peningkatan kompetensi teknis, manajerial, dan psikologis guna memperkuat self-control anggota Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Mekanisme supervisi perlu lebih adaptif sesuai kebutuhan individu, sementara program rotasi kerja dapat mempercepat pembelajaran dan meningkatkan ketahanan psikologis. Selain itu, program mentoring bagi anggota berpengalaman dapat membantu menjaga efektivitas kontrol diri tanpa ketergantungan berlebih pada supervisi. Standarisasi pelatihan dan lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan emosional, termasuk layanan psikologi dan sistem dukungan rekan kerja, juga perlu diterapkan lebih lanjut.