Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ISLAMISASI POLITIK DAMPAK DAN TANTANGAN BAGI DEMOKRASI Zain, Tiara Salsabila; Hartanti, Rida; Inaya, Zahrina Maulida; Lia, Emi; Suresman, Edi
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v13i2.12653

Abstract

Demokrasi, sebagai sistem pemerintahan yang menempatkan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat, sering dibandingkan dengan prinsip-prinsip dalam Islam. Meskipun Islam tidak secara eksplisit menyebutkan demokrasi, ajaran Islam mengandung elemen-elemen demokratis seperti musyawarah (syura), keadilan (al-'adalah), amanah, tanggung jawab (al-masuliyyah), dan kebebasan (al-hurriyyah). Perbedaan utama antara demokrasi Barat dan konsep syura terletak pada landasan hukum; dalam Islam, aturan harus sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Salah satu pemikir Islam, Abul A'la Al-Maududi, mengembangkan konsep "theo-demokrasi," yang menggabungkan prinsip demokrasi dengan supremasi hukum Tuhan. Ia menolak kedaulatan rakyat sepenuhnya dan menekankan bahwa hukum hanya boleh dibuat oleh Tuhan. Konsep ini muncul sebagai reaksi terhadap tantangan politik dan sosial yang dihadapi umat Islam pada masanya. Oleh karena itu, hubungan antara Islam dan demokrasi terus menjadi perdebatan, dengan berbagai perspektif yang menekankan titik temu dan perbedaan antara keduanya.