Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TALKSHOW MATA NAJWA SEBAGAI PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN BERBICARA DI SMA Ariantidewi, Maya; E. Sulyati; Asep Saepurokhman
JESA-Jurnal Edukasi Sebelas April Vol 9 No 1 (2025): JESA - Jurnal Edukasi Sebelas April
Publisher : LPPM UNSAP & Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesantunan merupakan aspek yang sangat penting untuk membentuk karakter dan sikap seseorang terutama dalam ruang lingkup pendidikan. Oleh karena itu, siswa perlu dibina, diarahkan, serta diberi contoh berbahasa yang sopan. Semakin terdidik seseorang, semakin berkualitas pula kemampuan berbahasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan prinsip kesantunan yang terdapat dalam Talkshow Mata Najwa edisi menuju pemilu 2024 terhadap 3 video sebagai sampelnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampelnya yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling atas dasar pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi dokumenter. Teknik analisis data dalam penelitian ini melewati empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan. Instrumen yang digunakan yaitu indikator pematuhan dan pelanggaran maksim serta kartu maksim. Pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan kesan berbahasa yang terdapat dalam Talkshow mata najwa edisi pemilu 2024 kemudian setelah diketahui hasilnya dijadikan sebagai media pengembangan materi pembelajaran di SMA. Setelah dijelaskan terdapat enam maksim kesantunan berbahasa dalam video tersebut yang terdiri dari maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kemudahan atau kerendahan hati, maksim pemufakatan, dan maksim kesimpatian. Hal ini sesuai dengan teori yang digunakan yang menyatakan bahwa prinsip kesantunan ada enam. Keseluruhan isi dalam percakapan pada video ketiga tersebut terdapat 469 tuturan dengan diperoleh tuturan yang masuk ke dalam kategori maksim yaitu sebanyak 69 tuturan dan meliputi atas kesantunan dan ketidaksantunan. Kesantunan berbahasa yang masuk ke dalam maksim yaitu sebanyak 60 tuturan dan yang termasuk ke dalam tuturan bahasa ketidaksantunan yaitu sebanyak 9 tuturan. Setelah dianalis maka dilakukanlah pengklasifikasian pada setiap maksim sehingga mendapatkan hasil dari perhitungan dan dapat dikatakan lebih banyak kesantunan dibandingkan dengan ketidaksantunan. Sehingga penggunaan prinsip kesantunan berbahasa dalam Talkshow Mata Najwa dinyatakan santun sesuai dengan skala kesantunan. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka penggunaan prinsip kesantunan berbahasa yang terdapat dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pengembangan materi pembelajaran berbicara di SMA karena tingkat kesantunanya cukup memadai untuk dijadikan bahan pembelajaran. Bentuknya dapat berupa modul ataupun media lainnya yang dapat diimplikasikan ke dalam berbagai materi pembelajaran bahasa Indonesia dengan berorientasi pada kesantunan.
IMPLEMENTASI MEDIA DIGITAL STORYTELLING DALAM PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI: KAJIAN TERHADAP HASIL MENULIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Rina Hermayanti; Ece Sukmana; E. Sulyati
JESA-Jurnal Edukasi Sebelas April Vol 9 No 2 (2025): JESA - Jurnal Edukasi Sebelas April
Publisher : LPPM UNSAP & Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran menulis teks eksposisi berbasis media digital storytelling pada siswa kelas V sekolah dasar di Kecamatan Sumedang Selatan. Latar belakang penelitian didasarkan pada rendahnya kualitas pembelajaran menulis yang disebabkan oleh metode konvensional dan kurangnya media yang menarik. Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan pretest-posttest dan observasi kelas. Hasil observasi menunjukkan bahwa keberhasilan penggunaan media digital sangat bergantung pada kesiapan guru dalam mengelola pembelajaran multimodal. Sekolah yang gurunya siap menunjukkan keterlibatan siswa yang lebih tinggi dan kualitas pembelajaran yang lebih baik. Hasil tes menulis menunjukkan peningkatan signifikan pada struktur, isi, dan gaya bahasa teks eksposisi siswa. Selain itu, motivasi belajar siswa meningkat secara signifikan, didukung oleh unsur visual dan naratif dalam media yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif mereka. Temuan ini mendukung efektivitas digital storytelling sebagai strategi pembelajaran berbasis teknologi yang mampu meningkatkan keterampilan menulis dan motivasi belajar secara simultan.