Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN DAYA KREATIF DENGAN MODEL SINEKTIK PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMK WILAYAH TANJUNGSARI: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN DAYA KREATIF DENGAN MODEL SINEKTIK PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMK WILAYAH TANJUNGSARI Kusumah, Dinda; Arip Budiman; Ece Sukmana
JESA-Jurnal Edukasi Sebelas April Vol 9 No 1 (2025): JESA - Jurnal Edukasi Sebelas April
Publisher : LPPM UNSAP & Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menulis cerita pendek bagi peserta didik merupakan wadah yang tepat untuk menyampaikan ide atau pikiran. Namun, menulis cerita pendek kurang diminati oleh peserta didik. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut terjadi. Peserta didik merasa kesulitan dalam menentukan tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, penggunaan gaya bahasa serta penggunaan sudut pandang. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan sebuah terobosan yang mampu meningkatkan minat dan daya kreatif peserta didik dalam pembelajaran. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek peserta didik adalah dengan menggunakan model pembelajaran sinektik.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan, proses, dan hasil pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan daya kreatif dengan menggunakan model pembelajaran sinektik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah quasy eksperimen dengan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah modul ajar yang didalamnya terdapat lembar obsevasi kegiatan pembelajaran dan lembar soal post test peserta didik. Hasil pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan model pembelajaran sinektik pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Kecamatan Tanjumgsari tahun pelajaran 2024/2025 tergolong tinggi. Hal ini dibuktikan dengan hasil penghitungan uji z yang menunjukkan z hitung -0,14, terletak di dalam interval –z 0,4900 sd z 0,4900 atau -2,33 < -0,14 < 2,33. Artinya, hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran sinektik tergolong tinggi. Hal itu didukung pula dengan fakta yang menunjukkan bahwa terdapat 34 siswa atau 66% yang memperoleh nilai 75 ke atasOleh karena itu, tingkat keberhasilan pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan model pembelajaran sinektik pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan di Kecamatan Tanjungsari tahun pelajaran 2024/2025 kelas tinggi.
IMPLEMENTASI MEDIA DIGITAL STORYTELLING DALAM PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI: KAJIAN TERHADAP HASIL MENULIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Rina Hermayanti; Ece Sukmana; E. Sulyati
JESA-Jurnal Edukasi Sebelas April Vol 9 No 2 (2025): JESA - Jurnal Edukasi Sebelas April
Publisher : LPPM UNSAP & Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran menulis teks eksposisi berbasis media digital storytelling pada siswa kelas V sekolah dasar di Kecamatan Sumedang Selatan. Latar belakang penelitian didasarkan pada rendahnya kualitas pembelajaran menulis yang disebabkan oleh metode konvensional dan kurangnya media yang menarik. Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan pretest-posttest dan observasi kelas. Hasil observasi menunjukkan bahwa keberhasilan penggunaan media digital sangat bergantung pada kesiapan guru dalam mengelola pembelajaran multimodal. Sekolah yang gurunya siap menunjukkan keterlibatan siswa yang lebih tinggi dan kualitas pembelajaran yang lebih baik. Hasil tes menulis menunjukkan peningkatan signifikan pada struktur, isi, dan gaya bahasa teks eksposisi siswa. Selain itu, motivasi belajar siswa meningkat secara signifikan, didukung oleh unsur visual dan naratif dalam media yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif mereka. Temuan ini mendukung efektivitas digital storytelling sebagai strategi pembelajaran berbasis teknologi yang mampu meningkatkan keterampilan menulis dan motivasi belajar secara simultan.
KAJIAN SEMIOTIKA DALAM NOVEL INDONESIA: Penelitian Kualitatif Luthfiyanthi; Kuswara; Ece Sukmana
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.32900

Abstract

This study aims to reveal the meaning of signs in three Indonesian novels, The name are Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck by Hamka, Pada Sebuah Kapal by Nh. Dini, and Susuk Kapal Borobudur by Mujoko, through Charles Sanders Peirce's semiotic approach. The focus of the study is directed at the analysis of icons, indexes, and symbols in the narrative, using descriptive qualitative methods through intensive reading and data categorization based on Peirce's semiotic theory. The results of the study show that in Tenggelamnya Kapal Van de Wijck, icons appear through descriptions of ships and ports; indexes are seen from natural signs such as storms and ocean currents that reflect the characters' inner conflicts; while symbols appear in the form of ships as symbols of destiny and customary conflicts. In Pada Sebuah Kapal, icons are present through the physical details of the ship and the activities within it; indexes are seen from the weather, sounds, and movements of the sea that describe psychological dynamics; symbols are manifested in ships as a metaphor for women's search for identity and freedom. Meanwhile, Susuk Kapal Borobudur displays icons in the form of ship artifacts and cultural ornaments; indexes through natural phenomena and rituals that hint at supernatural events; and symbols in the form of implants and ships, representing ancestral heritage and the maritime spiritual power of the Indonesian archipelago. All three novels utilize ships and the sea not only as settings but also as centers for constructing moral, cultural, and philosophical meanings. The analysis confirms that icons, indices, and symbols function to construct complex layers of meaning related to identity, cultural values, and the collective experiences of the community. Keywords: Semiotic studies, signs, icons, indexes, symbols.