Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Penguatan Nasionalisme Peserta Didik Berbasis Budaya Sekolah di SMA Negeri 1 Belitang Hajunilato, Tiar; ., Sumaryati
Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol. 12 No. 1 (2024): EQUILIBRIUM : JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/equilibrium.v12i1.13001

Abstract

Semakin maju peradaban dan teknologi ilmu pengetahuan, disitu paham nasionalisme diuji apakah akan tetap eksis atau bahkan hilang terbawa arus globalisasi atau etnisitas. Nasionalisme adalah suatu pemahaman kebencian, dimana suatu bangsa dari suatu negara memiliki perasaan cinta terhadap bangsa dan negara tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi penguatan nasionalisme berbasis budaya sekolah di SMA Negeri 1 Belitang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain wawancara, dokumentasi, dan observasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Wakil Kepala sekolah bidang kesiswaan, guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan 4 orang siswa SMA Negeri 1 Belitang, sedangkan objek pada penelitian ini adalah strategi penguatan nasionalisme berbasis budaya sekolah di SMA Negeri 1 Belitang. Teknik analisis data yang digunakan diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi penguatan nasionalisme berbasis budaya sekolah di SMA Negeri 1 Belitang adalah dengan pembiasaan program/peraturan sekolah seperti program 5s (senyum, salam, sapa, sopan dan santun), menyanyikan lagu wajib di setiap kelas sebelum melakukan pembelajaran, pemasanagan poster pahlawan, Program Zone Armed (program militer bagi siswa baru), dan merencakan adanya buku skor pelanggaran peserta didik yang diguankan untuk mencatat saat peserta didik yang melakukan pelanggaran di sekolah, pembiasaan melalui ekstrakurikuler diantaranya: Organisasi Siswa Intera Sekolah (OSIS), Marching Band , Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRAKA), Praja Muda Karana (PRAMUKA), Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dan yang terakhir yaitu dengan pembiasaan Melalui kompetisi sekolah contohnya: kompetisi membuat gravitasi, kompetisi menyanyikan lagu wajib/daerah, kompetisi pentas seni kebudayaan daerah, kompetisi membuat film pendek tentang budaya lokal,dll.
The Role Of Civic Education In The Formation Of A Democratic Society (Udin Sarifudin Winataputra's Perspective) Hajunilato, Tiar; samsuri, Samsuri; suyato, Suyato
Journal of Social Research Vol. 3 No. 11 (2024): Journal of Social Research
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/josr.v3i11.2264

Abstract

This article has the aim of providing a theoretical review of the role of Citizenship Education in the formation of a democratic society through the views or perspective of Prof. Dr. Udin Sarifudin Winataputra, M.A., This research tries to build and obtain results from the theoretical and empirical foundations of Citizenship Education both among the public as well as students and teachers in the world of education, which aims to be able to develop a concept of the role of Citizenship Education in forming a democratic society. In this article, it can be concluded that Citizenship Education has three main roles or functions in the formation of a democratic society, namely developing civic intelligence, cultivating civic responsibility, and encouraging citizen participation both among the community and among education. The three functions or roles of civics education are also in line with the three components of civics education, namely citizenship knowledge, civic values and attitudes, and citizenship skills.