Tari Kuntul Liwat merupakan bagian integral dari upacara Mapag Panganten dan melambangkan kekayaan budaya Karawang yang penuh tradisi. Tarian ini mengambil burung kuntul sebagai inspirasi utama, simbol kehidupan agraris dan kesejahteraan masyarakat Karawang. Tari Kuntul Liwat merupakan Tari yang terintegrasi elemen dari Tari Gondang, yang relevan dengan konsep tarian rakyat, menambah kedalaman makna dan kesesuaian budaya tari ini. Penelitian ini menggunakan teori Etnokoreologi sebagai dasar, dipadukan dengan teori revitalisasi, ide penciptaan, koreografi, serta teori rias dan busana. Metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif diterapkan untuk mengeksplorasi struktur koreografi yang didominasi oleh desain gerak asimetris dengan penggunaan ruang, tenaga, dan waktu yang sedang. Tari Kuntul Liwat menggambarkan kekayaan budaya Karawang melalui simbol burung kuntul dan gerakan anggun yang mencerminkan kehidupan agraris. Unsur pengadaptasian Tari Gondang menambah makna dan keselarasan budaya tari ini. Tari Kuntul Liwat berfungsi sebagai media edukasi dan pelestarian budaya. Tari Kuntul Liwat mencakup kategori gerak pure movement pada Meber Jangjang, locomotion pada Mincid, dan gesture pada Ngapak Sajodo. Riasan yang digunakan penari perempuan adalah rias korektif, sementara busana penari perempuan meliputi brukat kebaya putih, kebaya (kutang nini), dan rok kain batik dengan warna putih, hijau, dan hitam, yang menggambarkan motif bulu burung kuntul dan area persawahan. Rias busana penari laki-laki, diadaptasi dari Tari Gondang, mencerminkan kesederhanaan dan keaslian pakaian tradisional yang nyaman. Secara keseluruhan, Tari Kuntul Liwat melambangkan kekayaan budaya dan kehidupan agraris masyarakat Karawang, mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghargai, serta diharapkan dapat terus dilestarikan dan dikembangkan agar tetap relevan dan dinikmati oleh generasi mendatang.