Kusumdewi, Luh Putu Okta
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelatihan Kepeloporan Bidang Seni dan Budaya Sebagai Upaya Pelestarian Seni dan Budaya di Kawasan Suci Pura Agung Besakih Dikta, Putu Gede Asnawa; Kusumdewi, Luh Putu Okta
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 4 No. 3 (2024): Oktober 2024-Januari 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v4i3.520

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjabarkan esensi penting pelaksanaaan kegiatan pelatihan kepeloporan bidang seni dan budaya sebagai upaya pelestarian seni dan budaya di Kawasan Suci Pura Agung Besakih. Pelatihan ini dimotori oleh Yayasan Rare Semesta melalui sumbangsih bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Metode yang digunakan adalah participatory action learning system (PALS), melibatkan partisipasi aktif masyarakat sasaran. Sasaran pada kegiatan ini adalah 120 (seratus dua puluh) orang generasi muda rerata usia 16 s.d. 30 tahun, yang merupakan perwakilan dari beberapa sekolah menengah atas sebagai refresentasi Yowana dan/atau Sekaa Teruna di daerahnya masing-masing. Pelatihan ini dilaksanakan dua hari pada Sabtu dan Minggu, 31 Agustus 2024 s.d. 1 September 2024. Berbagai kesenian dan kebudayaan yang berupaya dilestarikan antara lain seni suara, seni tabuh/karawitan, seni kriya, dan seni tari. Narasumber pada kegiatan ini adalah pakar pada seni karawitan, pakar pada seni kriya yang mengolah limbah lingkungan, pakar pada konten pendidikan seni dan budaya sejak dini, serta pakar pada seni tari dan dokumentasi seni-budaya secara digital dan kreatif. Peserta menunjukkan peningkatan antusiasme dan kesadaran internal terhadap pelestarian seni dan budaya di Besakih dan di daerahnya, semula hanya 45% peserta yang benar-benar tertarik secara sadar, kemudian meningkat menjadi 99% peserta yang benar-benar tertarik secara sadar untuk turut serta menjadi penggerak dan pelopor pelestarian seni dan budaya.