World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa pada tahun 2023 terdapat 250 juta (4,2%) penduduk dunia yang pernah menderita otitis media akut disertai gangguan pendengaran, 75 sampai 140 juta terdapat di Asia Tenggara. Dari hasil survei yang dilaksanakan di tujuh provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa otitis media merupakan penyebab utama morbiditas pada telinga tengah. Otitis media merupakan peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Penelitian ini menggunakan metode Literature Review dengan desain Narrative Review untuk mengidentifikasi dan merangkum artikel yang telah diterbitkan sebelumnya mengenai karakteristik pasien penderita otitis media akut berdasarkan usia, jenis kelamin, gejala klinis, stadium dan sisi telinga yang terinfeksi. Dari hasil disimpulkan bahwa otitis media akut dapat menyerang siapa saja. Berdasarkan usia paling banyak dialami oleh pasien dengan rentang usia anak-anak 1-6 tahun dan dewasa 17 – 25 tahun. Berdasarkan jenis kelamin perempuan lebih banyak mengalami otitis media akut daripada laki-laki. Berdasarkan gejala klinis yang paling sering dikeluhkan penderita yaitu penurunan pendengaran dan otorrhea. Berdasarkan stadium, kasus terbanyak pada stadium hiperemis dan supurasi. Berdasarkan sisi telinga yang terinfeksi, ditemukan bahwa lebih banyak penderita yang mengalami otitis media akut unilateral daripada bilateral. Didapatkan juga bahwa pasien yang terkena otitis media akut memiliki riwayat keluhan yang sama dan juga pernah terkena infeksi saluran pernapasan atas.