Salsabila, Jihan Zahwa
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMBERIAN DIET TINGGI KALORI DAN TINGGI PROTEIN PADA PASIEN ANAK GASTROENTERITIS DAN BRONKITIS Salsabila, Jihan Zahwa; Mahmudiono, Trias
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.29414

Abstract

Pasien anak dengan gastroenteritis dan bronkitis memerlukan asuhan gizi khusus untuk pemulihan, mencukupi asupan gizi, serta mengurangi peradangan pada saluran pencernaan dan paru-paru. Pasien gastroenteritis dan bronkitis dapat mempengaruhi sistem imun dan kemampuan anak untuk mengonsumsi makanan secara adekuat. Proses asuhan gizi terstandar dilakukan dengan pemberian diet tinggi kalori dan tinggi protein untuk mengembalikan kondisi pasien akibat inflamasi yang terjadi pada tubuh. Studi kasus dilakukan pada bulan November 2023 pada pasien rawat inap RS X Kota Surabaya. Metode yang digunakan berupa observasi selama tiga hari pada aspek asupan yang dilihat dari 9 kali makan menggunakan food recall 24h, aspek antropometri untuk mengetahui status gizi pasien (IMT/U) dengan mengukur berat badan pasien menggunakan timbangan berat badan, aspek fisik dengan wawancara, aspek biokimia dari rekam medis pasien, aspek food waste menggunakan visual comstock, dan edukasi gizi sesuai penyakit yang diderita oleh pasien dengan ceramah menggunakan media leaflet. Setelah pemberian intervensi gizi, kondisi pasien mulai membaik ditandai dengan keluhan diare, penurunan nafsu makan, mual, dan muntah sudah tidak dirasakan lagi, hanya batuk dan lemas yang masih dirasakan namun mengalami penurunan skala. Asupan makanan pasien mengalami peningkatan, namun belum memenuhi memenuhi target kebutuhan asupan harian. Pemeriksaan biokimia hanya dilakukan satu kali dan tidak dilakukan pemeriksaan ulang. Pada kasus ini, pemulihan kondisi pasien cukup cepat. Nafsu makan membaik secara bertahap ditandai dengan sisa makanan hampir memenuhi target yang ditetapkan meskipun zat gizi makro dan mikro belum tercapai.