Sanulingga, Amanda Safithri
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN AKTIVITAS EKSTRAK RANTING PATAH TULAN (EUPORBIA TIRUCALLI) DAN DAUN YODIUM (JATROPHA MUITIFIDA) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS Mukti, Asri Wido; Adawiyah, Rofiatul; Sanulingga, Amanda Safithri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32422

Abstract

tanaman yodium dan ranting patah tulang menunjukkan potensi antibakteri terhadap Staphylococcus aureus penyebab infeksi di negara berkembang termasuk Indonesia. Penelitian ini menguji kedua ekstrak tersebut menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan etanol 70% dan membandingkannya dengan antibakteri sintetis, yaitu povidon iodin. Povidon iodin 10% digunakan sebagai kontrol positif, sementara etanol 70% digunakan sebagai kontrol negatif untuk mengevaluasi efektivitas antibakteri. Aktivitas antibakteri diukur berdasarkan diameter zona hambat pada berbagai konsentrasi ekstrak menggunakan metode sumuran.  Hasil menunjukkan bahwa ekstrak ranting patah tulang memiliki zona hambat sebesar 11,02 ± 3,07 mm pada konsentrasi 40%, 12,13 ± 2,16 mm pada 60%, dan 14,01 ± 0,97 mm pada 80%. Sedangkan ekstrak daun yodium menunjukkan zona hambat 12,82 ± 2,05 mm pada konsentrasi 40%, 15,18 ± 1,08 mm pada 60%, dan 16,7 ± 1,18 mm pada 80%. Povidon iodin 10% menghasilkan zona hambat terbesar, yaitu 20,25 ± 0,87 mm, sementara etanol 70% tidak menunjukkan aktivitas antibakteri. Analisis menunjukkan bahwa kedua ekstrak memiliki efek antibakteri yang kuat (11-20 mm) terhadap Staphylococcus aureus, dan efektivitasnya meningkat seiring dengan konsentrasi ekstrak yang lebih tinggi. Uji statistik Two-Way ANOVA menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara efektivitas kedua ekstrak (p > 0,05). Kesimpulannya, ekstrak ranting patah tulang dan daun yodium sama-sama efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, dengan efektivitas yang meningkat pada konsentrasi yang lebih tinggi.