Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gerakan sosial pemuda Gunggungan Lor dalam melestarikan budaya perawatan jenazah ala Ahlussunnah wal Jama’ah Ainol, Ainol; Adawiyah, Rofiatul; Kartika, Diva; Aisah, Siti; Kulsum, Umi; Nur’aini, Zulfiyah Puteri
KHIDMAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Vol. 5 No. 2 September 2025
Publisher : Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNZAHLP3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55210/khidmah.v5i2.493

Abstract

: Not many Muslim communities have the courage to care for corpses. Only a handful of people dare to wash, shroud and enter the grave during the burial process for the deceased. This phenomenon cannot be separated from the existence of dead people who are still mythical as tuyul embryos or child kuntils. As a result, many teenagers do not master the skills of caring for corpses and their specifications during the shroud process. In fact, it is on the shoulders of teenagers to preserve the culture of shrouding corpses. If this phenomenon is allowed to continue, there will be a cadre crisis in preserving the culture of caring for corpses in the style of ahlusunnah wal congregation, so it is feared that there will be a scarcity of young Muslim cadres who are experts in shrouding corpses. It is in this dimension that this research offers significance. The main aim is to describe the concern of Gunggungan Lor teenagers in raising funds when a death occurs in their community, continuing to dig the grave, bathe them, give prayers to finish the funeral. The method used is Accet Base Community Development which is packaged in the form of Community Service. The ABCD approach is a critical approach within the scope of development based on the strengths and assets owned by the community. This approach places great emphasis on community independence and the establishment of rules. The ABCD approach focuses on the assets you want to develop. The results of the research show the creation of an increase in understanding in caring for corpses ala ahlus sunnah wal jamaah for the youth of Gungungan Lor; the realization of skills and abilities in bathing, shrouding, praying and burying the dead.
PERBANDINGAN AKTIVITAS EKSTRAK RANTING PATAH TULAN (EUPORBIA TIRUCALLI) DAN DAUN YODIUM (JATROPHA MUITIFIDA) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS Mukti, Asri Wido; Adawiyah, Rofiatul; Sanulingga, Amanda Safithri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32422

Abstract

tanaman yodium dan ranting patah tulang menunjukkan potensi antibakteri terhadap Staphylococcus aureus penyebab infeksi di negara berkembang termasuk Indonesia. Penelitian ini menguji kedua ekstrak tersebut menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan etanol 70% dan membandingkannya dengan antibakteri sintetis, yaitu povidon iodin. Povidon iodin 10% digunakan sebagai kontrol positif, sementara etanol 70% digunakan sebagai kontrol negatif untuk mengevaluasi efektivitas antibakteri. Aktivitas antibakteri diukur berdasarkan diameter zona hambat pada berbagai konsentrasi ekstrak menggunakan metode sumuran.  Hasil menunjukkan bahwa ekstrak ranting patah tulang memiliki zona hambat sebesar 11,02 ± 3,07 mm pada konsentrasi 40%, 12,13 ± 2,16 mm pada 60%, dan 14,01 ± 0,97 mm pada 80%. Sedangkan ekstrak daun yodium menunjukkan zona hambat 12,82 ± 2,05 mm pada konsentrasi 40%, 15,18 ± 1,08 mm pada 60%, dan 16,7 ± 1,18 mm pada 80%. Povidon iodin 10% menghasilkan zona hambat terbesar, yaitu 20,25 ± 0,87 mm, sementara etanol 70% tidak menunjukkan aktivitas antibakteri. Analisis menunjukkan bahwa kedua ekstrak memiliki efek antibakteri yang kuat (11-20 mm) terhadap Staphylococcus aureus, dan efektivitasnya meningkat seiring dengan konsentrasi ekstrak yang lebih tinggi. Uji statistik Two-Way ANOVA menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara efektivitas kedua ekstrak (p > 0,05). Kesimpulannya, ekstrak ranting patah tulang dan daun yodium sama-sama efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, dengan efektivitas yang meningkat pada konsentrasi yang lebih tinggi.
نشاطات الطلاب في تعليم النحو باستخدام أسلوب التعليم الاكتشافي وعلاقتها بإنجازهم فيه Maryani, Novy; Adawiyah, Rofiatul
Ta'lim al-'Arabiyyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab & Kebahasaaraban Vol. 2 No. 1 (2018): Ta'lim al-'Arabiyyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jpba.v2i1.9578

Abstract

Aktivitas siswa dalam pembelajaran Nahwu di MTs PERSIS 153 al-Firdaus Cipatat Bandung Barat menggunakan teknik discovery learning, prestasi siswa dalam pembelajaran nahwu baik. Diketahui bahwa teknik discovery learning berpengaruh terhadap prestasi siswa dalam pelajaran Nahwu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran nahwu menggunakan teknik discovery learning di kelas IX MTs PERSIS 153 al Firdaus, mengetahui prestasi mereka dalam pelajaran nahwu, dan mengetahui hubungan antara keduanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran nahwu dengan menggunakan teknik discovery learning cukup. Prestasi siswa dalam pelajaran nahwu baik. Dan hubungan antara keduanya sangat rendah. Aktivitas siswa dalam pembelajaran nahwu dengan menggunakan teknik discovery learning berpengaruh terhadap Prestasi mereka dalam pelajaran nahwu 1%.