Penelitian ini bertujuan untuk memahami penerimaan orangtua terhadap anak mereka yang didiagnosis autisme dan peran mereka dalam terapi autisme. Masalah yang ingin dipecahkan adalah bagaimana orangtua menerima kondisi anak mereka dan bagaimana mereka terlibat dalam proses terapi serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan dan peran mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data utama melalui wawancara dan pendukung melalui observasi. Subjek penelitian terdiri dari 3 orang tua yang memiliki anak dengan diagnosis autisme dan 3 informan tambahan yang merupakan orang-orang dekat subjek. Analisis data dilakukan untuk mengidentifikasi tema-tema utama terkait penerimaan orangtua dan peran mereka dalam terapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek orangtua dapat menerima kondisi autisme anak mereka secara penuh. Penerimaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti dukungan dari keluarga besar, kemampuan keuangan, latar belakang agama, tingkat pendidikan, status perkawinan, usia, serta dukungan dari ahli dan masyarakat. Dalam peran mereka dalam terapi, ketiga subjek aktif terlibat mulai dari memastikan diagnosis yang tepat, menjalin komunikasi efektif dengan dokter, mencari pendapat kedua jika diperlukan, bersikap jujur dalam konsultasi mengenai perkembangan anak, memperkaya pengetahuan tentang autisme, hingga mendampingi anak dalam proses terapi. Penerimaan orangtua terhadap anak dengan autisme berhubungan erat dengan dukungan keluarga, kondisi keuangan, dan latar belakang pribadi mereka. Peran aktif orangtua dalam terapi anak sangat penting, meliputi berbagai aspek dari diagnosis hingga terapi. Dukungan yang memadai dan pengetahuan yang baik mengenai autisme meningkatkan keterlibatan orangtua dalam proses terapi, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi perkembangan anak secara positif.