Kabupaten Pekalongan memiliki potensi di sektor pertanian, namun di sisi lain juga masih memiliki banyak permasalahan. Daerah ini memiliki kultur pertanian yang kuat, ditandai adanya lahan pertanian yang luas dan menjadi penyokong terbesar PDRB di bawah industri pengolahan. Secara umum, permasalahan yang ada yaitu potensi lokasi dan produk unggulan yang belum teridentifikasi secara maksimal, kurangnya penguasaan teknologi dan inovasi oleh petani, infrastruktur kurang memadai, keterbatasan akses pembiayaan, ketimpangan distribusi lahan pertanian, serta pergeseran demografi petani. Potensi di bidang pertanian harus digali dan dioptimalkan untuk dapat meningkatkan daya saing daerah serta dapat menjadi pemasok bahan pangan bagi daerah sekitarnya. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi potensi kemampuan lahan dan produk unggulan pertanian yang akan dikembangkan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis spasial untuk mengidentifikasi kemampuan lahan, Location Quotient untuk menganalisis produk unggulan pertanian setiap kecamatan, serta nilai produktifitas lahan produk unggulan. Ketiga hal tersebut digunakan sebagai dasar untuk menentukan arahan lokasi dan produk unggulan dalam pengembangan pertanian. Hasilnya, Kabupaten Pekalongan memiliki sumber daya pertanian yang dapat bersaing dan bisa menjadi produk unggulan daerah, seperti padi dan kentang. Namun, setiap kecamatan memiliki produk unggulannya masing-masing. Dengan demikian, pengembangan pertanian dapat dilaksanakan di semua kecamatan dengan produk unggulan yang berbeda.