Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komunikasi penyuluh agama dalam usaha menurunkan wanita tunasusila di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan.Metode penelitian digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. teknik pengumpulanpegumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi . Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah data yang diterima langsung melalui wawancara dan observasi. Data sekunder pengumpul data melalui orang lain atau dokumen. Analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif menyangkut kriteria derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (tranferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi penyuluh agama dalam menurunkan jumlah Tuna susila berupa komunikasi persuasif yang dimana komunikasi yang disampaikan komunikator (penyuluh) kepada komunikan (WTS) mempengaruhi perilaku sesorang tanpa adanya paksaan. komunikasi persuasif, di mana para penyuluh agama melakukan dakwah yang berisi motivasi, nasihat, serta ajakan untuk meninggalkan perilaku negatif sehingga dengan begitu menunjukkan penurunan yang signifikan terhadap jumlah WTS dikota medan yang mana pada tahun 2019 Jumlah WTS 190 orang menurun menjadi 83 pada tahun 2024. Kesimpulan penelitian bahwasanya komunikasi penyuluh agama efektif dalam melakukan penurunan jumlah WTS.