Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan bagian penting dari demokrasi lokal yang membutuhkan pengawasan ketat untuk memastikan transparansi dan integritas. Akademisi memiliki peran strategis sebagai pengawas independen dalam proses Pilkada, termasuk di Kelurahan Korpri Jaya. Dengan pendekatan berbasis keilmuan, akademisi mampu mengidentifikasi pelanggaran seperti politik uang, manipulasi suara, dan pelanggaran administratif, serta memberikan rekomendasi berbasis data untuk perbaikan sistem. Dampak dari pemantauan ini terlihat pada peningkatan transparansi proses Pilkada, penurunan pelanggaran, serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilu yang jujur dan adil. Meski demikian, peran akademisi tidak terlepas dari berbagai tantangan, termasuk hambatan struktural seperti keterbatasan sumber daya, kendala teknis berupa kompleksitas regulasi, serta tekanan politis yang dapat memengaruhi independensi mereka. Forum Dekan FISIP memainkan peran penting dalam membantu akademisi menghadapi tantangan ini melalui pelatihan, kolaborasi lintas lembaga, dan pemberian dukungan hukum. Hasilnya, pemantauan yang dilakukan oleh akademisi di Kelurahan Korpri Jaya berhasil meningkatkan kualitas Pilkada secara signifikan, baik dari sisi perilaku kandidat maupun partisipasi pemilih. Akademisi tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kualitas demokrasi lokal melalui pemantauan Pilkada, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemilu. Dengan menjaga objektivitas dan memperkuat kolaborasi lintas sektor, peran akademisi sebagai pengawas independen dapat menjadi model dalam menciptakan Pilkada yang transparan dan berintegritas. Evaluasi ini menjadi landasan penting untuk pengembangan sistem pemilu yang lebih baik di masa depan.