PT Magga Coffee yang banyak dikenal dikalangan pengusaha maupun customer yang membeli biji kopi berkualitas dengan harga yang terjangkau sehingga PT Â Magga Coffee berusaha dalam menyediakan biji kopi (coffe beans) dengan jumlah yang banyak, agar dapat memenuhi permintaan pelanggan Magga Coffee. Secara alami, Kopi memiliki musim panen raya yang tidak menentu setiap tahunnya dan membuat pasokan biji kopi dari petani tidak dapat dikendalikan secara signifikan yang mengakibatkan sulitnya pengusaha kopi untuk mengontrol persediaan biji kopi. Hal ini menimbulkan persediaan kurang mencukupi ketika banyaknya permintaan dan sebaliknya, persediaan menumpuk ketika permintaan konsumen menurun yang dapat mengakibatkan kerugian. Adapun untuk memaksimalkan persediaan bahan baku, penulis melakukan penelitian tentang pengoptimalan persediaan bahan baku dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ). Pengendalian persediaan Coffee Beans memiliki pola distribusi normal, hal tersebut dapat dilihat dari data penyaluran Coffee Beans dimana hasil uji Normalitas menunjukkan hasil L_hitung dari dua periode lebih kecil dibandingkan dari L_tabel. Hasil perhitungan dengan menerapkan metode Economic Production Quantity (EPQ), menunjukkan hasil yang optimal dibandingkan dengan tanpa menggunakan metode EPQ atau perhitungan yang masih berdasarkan kondisi perusahaan. Hasil perhitungan yang diperoleh menggunakan metode EPQ yaikni tinkat optimal produksi Coffee Beans sebesar 760.495,93 kg, dengan interval waktu optimal produksi adalah 6,445 bulan setiap putaran produksinya dengan jumlah putaran produksi 1,85 bulan setiap periode, dan biaya pengadaan minimumnya adalah Rp.1.024.619. Metode Economic Production Quantity (EPQ) dapat direkomendasikan sebagai model alternatif dalam pengendaliaan persediaan bahan baku bagi perusahaan, dengan harapan dapat meningkatnya produksi dan menghemat biaya persediaan, sehingga penghematan yang diperoleh perusahaan dapat dialokasikan untuk kebutuhan yang lain.