Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi politik golkar pasca orde baru: Studi kasus pemilihan legislatif 2019 di daerah pemilihan Jawa Barat VIII Jamil, Husnul; Kurniawan, Rahmat
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 10 No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/sosio.v10i1.16046

Abstract

Setelah Orde Baru, Partai Golkar mengalami penurunan dukungan elektoral secara bertahap sepanjang siklus pemilu berturut-turut. Namun pada pemilu legislatif 2019, Golkar tampil sebagai partai unggulan dalam perolehan suara di daerah pemilihan Jawa Barat VIII. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan studi literatur sebagai pengumpulan data untuk memperoleh temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, strategi politik Partai Golkar diawali dengan proses konsolidasi internal partai. Agenda partai secara signifikan menekankan peningkatan pembangunan ekonomi dan penguatan kader dan sayap. Institut Golkar, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk pelatihan politik, aktif mencari dan merekrut generasi muda untuk menjadi kader. Pada kampanye pemilu tahun 2019 di daerah pemilihan Jawa Barat VIII, Partai Golkar menerapkan kebijakan tegas nihil toleransi terhadap anggotanya yang terlibat prosedur hukum. Pendekatan ini efektif menjaga reputasi partai dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Golkar aktif menjalin kerja sama dengan banyak organisasi masyarakat dan pemuda demi menjaga proses demokrasi pada pemilu 2019 di daerah pemilihan Jawa Barat VIII. Golkar di daerah pemilihan Jawa Barat VIII telah melibatkan jasa pakar politik untuk meningkatkan pemahaman geopolitik. Keputusan mengambil alternatif ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya sumber daya teknis partai di bidang survei, periklanan, dan pengolahan Big data. Konsultan didatangkan karena partainya menekankan pada manajemen pemilih. Partai Golkar memanfaatkan data besar yang diperoleh dari platform media sosial untuk merumuskan program kampanye yang secara efektif merespons perubahan demografi pemilih, dengan penekanan khusus pada peningkatan dana kampanye politik, pengaruh pemilih muda, dan perluasan akses internet dan media sosial.
Personal Branding Puan Maharani Pada Akun Instagram @Puanmaharaniri Menuju Pemilihan Presiden 2024 Jamil, Husnul; Hamad, Ibnu; Sari, Yunita
Jurnal Pustaka Komunikasi Vol 6, No 2 (2023): Accredited by Kemendikbud Dikti SK No. 79/E/KPT/2023
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/pustakom.v6i2.2631

Abstract

This research aims to analyze how Puan Maharani's personal branding on the Instagram account @Puanmaharaniri approaches the 2024 presidential election. This research uses a qualitative approach using the qualitative content analysis method based on the constructivist paradigm. Data collection was carried out using observation and documentation techniques and using three stages in analyzing the data, namely: data collection/reduction, presentation, and verification/conclusion. The research results show that the strategy for creating Puan Maharani's personal branding on the @puanmaharaniri Instagram account ahead of the 2024 presidential election was built by creating interesting content through the Instagram account with the tools used in personal branding on the @puanmaharani Instagram account, namely first, text; second, short videos; and third, photos. The concept of creating personal branding built by Puan Maharani through her Instagram account includes eight personal branding concepts by Peter Montoya. Some of Puan Maharani's branding that dominates in the formation of personal branding on her Instagram account are concern for small communities (little people), gender equality, and leadership. The overall branding built by Puan has not been able to increase her electability due to inconsistency in one strong branding attached to Puan Maharani, so that she becomes a figure known for this branding.