Pendahuluan: Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia di awal 2020, merubah tatanan pembelajaran menjadi learning from home, akibatnya banyak mahasiswa yang lebih dari 8 jam harus menghadap laptop saat perkuliahan daring. Perubahan aktivitas ini dapat memberikan dampak negatif baik keluhan fisik maupun mental yang kemungkinan terjadi karena perilaku saat melakukan perkuliahan daring. Kejadian tersebut dapat menyebabkan munculnya Musculoskeletal disorders (MSDs) yang merupakan suatu gangguan pada sistem muskuloskeletal yang mengakibatkan gejala seperti nyeri akibat kerusakan pada nervus, dan pembuluh darah pada berbagai lokasi tubuh seperti leher, bahu, pergelangan tangan, pinggul, lutut, dan tumit. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah adanya hubungan posisi duduk dengan menggunakan laptop terhadap nyeri leher selama perkuliahan daring pada mahasiswa STIKES Nasional. Metode Penelitian: Analisis ini menggunakan variabel independen yaitu posisi duduk dan variabel dependen adalah nyeri leher. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa S1 Farmasi angkatan 2019 STIKES Nasional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 28 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner yang disebarkan menggunakan google form. Metode statistik menggunakan Analisis Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test dan Uji Hipotesis menggunakan Correlation Bivariate. Hasil Penelitian: Berdasarkan pengujian statistik ini mendapatkan nilai Sig. (p) 0.000 yang menunjukkan bahwa posisi duduk dengan menggunakan laptop selama perkuliahan daring memiliki hubungan signifikan terhadap nyeri leher. Kesimpulan: Adanya hubungan posisi duduk dengan menggunakan laptop terhadap nyeri leher selama perkuliahan daring pada mahasiswa STIKES Nasional. Kata Kunci: posisi duduk, nyeri leher.