Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Hubungan Stabilitas Ankle dan Keseimbangan Dinamis Terhadap Kelincahan Pada Pemain Sepak Bola Amarseto, Binuko
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 7 No. 1 (2024): Physiotherapy & Health Science (PhysioHS) - June 2024
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v7i1.34608

Abstract

Stabilitas ankle akan mempengaruhi performa atlet dalam berolahraga, hasil pencapaiannya semakin menurun yang berarti masa depan atlet sumakin surut. Karenanya perlu bagi atlet untuk mengembalikan stabilitas ankel yang sudah instabil. Menjaga stabilitas ankle yang masih atau sudah stabil. Meningkatkan stabilitas ankle untuk mendongkrak performa dalam berolahraga dan meningkatkan hasil pencapaiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana hubungan stabilitas ankle dan keseimbangan dinamis terhadap kelincahan pada pemain sepakbola, kemudian dari hasil penelitian ini, tentunya akan lebih mempermudah dalam melihat faktor-faktor penyusun kondisi fisik yang lebih dominan antara satu dengan yang lainnya dalam suatu cabang olahraga, sehingga kedepannya akan membantu dalam menyusun bentuk program latihan yang sesuai dengan kondisi atlet. Penelitian ini memiliki rancangan penelitian korelasional dimana penelitian ini akan menguji beberapa variabel independent terhadap variabel dependent yaitu stabilitas ankle, keseimbangan dinamis terhadap variabel dependent yaitu kelincahan dimana data variabel bebas dan terikat dikumpulkan dalam satu waktu, sampel penelitian ini adalah atlet sepakbola Wonogiri, hasil penelitian ini mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara stabilitas ankle terhadap kelincahan dengan nilai signifikansi p = 0,000 sehingga berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubugan antara stabilitas ankle terhadap kelincahan. Sedangkan pada hasil uji hubungan antara keseimbanagn terhadap kelincahan mendapatkan nilai signifikansi p = 0,001 dimana nilai tersebut kurang dari 0,05, sehingga berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubugan antara keseimbangan terhadap kelincahan.
Pengaruh shadow training dan ladder drill terhadap kecepatan Pemain Bulutangkis Sanjaya, Putra; Dyah, Warih Anjari; Amarseto, Binuko
Journal Physical Therapy UNISA Vol. 3 No. 2 (2023): November
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jitu.3301

Abstract

Cabang olahraga bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di kalangan segala usia. Adapun permainan ini memerlukan Teknik, strategi dan diimbangi dengan kemampuan fisik untuk dapat memenangkan sebuah pertandingan. Beberapa komponen fisik yang diperlukan dalam permainan bulutangkis diantaranya kecepatan dimana kecepatan terbentuk dari kekuatan, daya ledak dan keseimbangan, ada beberapa latihan yang dapat membentuk kecepatan salah satunya shadow training dan ladder drill. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh dan beda pengaruh shadow training dan ladder drill terhadap kecepatan pemain bulutangkis di PB Catur Sari Sukoharjo. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain two-group pretest-posttest dengan jumlah sampel sebanyak. Pengukuran kecepatan menggunakan test lari 40 meter. Hasil penelitian menunjukkan perhitungan p value = 0,002 dimana <0,05 pada shadow training sedangkan pada ladder drill didapatkan 0,018 dimana <0,05 yang berarti terdapat pengaruh shadow training dan ladder drill terhadap kecepatan pemain bulutangkis. Berdasarkan hasil uji Paired sample T-test p>0,05 menunjukkan bahwa adanya peningkatan kecepatan pemain bulutangkis setelah diberi Shadow training dan ladder drill dilihat dari uji -t. Selain itu melalui uji independent sample t-test, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengaruh latihan shadow training dengan latihan ladder drill dalam peningkatan kecepatan pada pemain bulutangkis PB. Catur Sari di Gor Graha Cipta Wahana Sukoharjo.
Senam Kegel: Exercise Guna Mengurangi Nyeri Haid pada Remaja Ariyanti, Lilik; Amarseto, Binuko
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i2.3240

Abstract

Dismenore adalah kondisi nyeri panggul yang bersifat siklus dan persisten yang berhubungan dengan menstruasi. Ini juga bisa termasuk sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, diare, sakit punggung, dan pusing. Olahraga telah diklaim bermanfaat untuk dismenore, kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan dan menginformasikan kepada siswa terkait senam Kegel yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri haid pada remaja. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah presentasi materi, tanya jawab, diskusi, tutorial juga membagikan kuisioner untuk menilai tingkat pemahaman siswa. Hasil kegiatan menunjukkan sebagian besar responden berusia 16-17 tahun dan 4,6% dari mereka telah mengalami mentruasi pertama (menarche) di usia 10 tahun. Semua responden mengalami dismenore, akan tetapi lebih 81% di tahap sedang hingga berat. Mereka yang mengalami dismenore merasa terganggu aktivitasnya dan hampir 30% merasa dismenore itu sangat nyeri. Mereka melaporkan lebih dari 2 titik lokasi nyeri dengan rerata lama nyeri 1-2 hari. Ada peningkatan pengetahuan responden setelah diberi penyuluhan dan sekitar 20% penurunan persentase responden yang berpengetahuan kurang. Kegiatan ini sangat diapresiasi oleh para guru dan siswa untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi khususnya terkait menstruasi dan permasalahannya serta meningkatkan kemandirian siswa dalam melakukan senam kegel secara mandiri dirumah saat dismenore.
Penanganan hipertensi dengan senam dan aktivitas fisik Diyono, Diyono; Amarseto, Binuko; Ramadhani, Alfin Rida; Boan, Maria Febyana; Devia, Sinta; Frediyana, Vicky; Mariska, Vionna
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 4 No. 1 (2024): Oktober
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/hayina.3656

Abstract

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Kondisi ini meningkatkan risiko berkembangnya berbagai penyakit serius, seperti gangguan jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Di Jawa Tengah, pada tahun 2019, hipertensi tercatat sebagai kasus paling dominan di antara penyakit tidak menular lainnya, mencakup hingga 68,8% dari seluruh kasus. (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2020). Senam hipertensi termasuk dalam olahraga dan aktifitas fisik yang dapat  memicu  jantung agar bekerja lebih optimal. Senam dan juga aktivitas fisik mampu menjaga kestabilan tekanan darah. Sasaran peserta pada kegiatan ini adalah warga masyarakat yang memiliki riwayat hipertensi serta yang memiliki keluarga dengan keturunan hipertensi, sedangkan tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai cara penanganan hipertensi dengan senam dan aktivitas fisik. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Sukoharjo pada bulan April 2024 yang dihadiri oleh 40 peserta. Kegiatan pengabdian ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan dan faktor resiko penyakit tekanan darah tinggi, selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan melakukan senam hipertensi secara bersama dan ditutup dengan  penyuluhan kesehatan dan diskusi. Hasil dari pengabdian ini menunjunkan peningkatan yang signifikan dari  nilai pre test dan post test yang telah dilakukan oleh para peserta. Tingginya antusias dari warga masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup sehat mendorong untuk mengadakan kegiatan pengabdian yang berkelanjutan, sehingga masyarakat terus bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan.
Hubungan derajat merokok terhadap kapasitas vital paru (KVP) pada lansia Pradana, Saka Dien; Diyono, Diyono; Amarseto, Binuko
Journal Physical Therapy UNISA Vol. 4 No. 2 (2024): November
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jitu.3694

Abstract

Merokok merupakan kebiasaan menikmati tembakau yang dibungkus rapi dalam gulungan kertas. KBBI sendiri mendefinisikannya sebagai kegiatan menghisap tembakau yang digulung dan dibungkus kertas. Sedangkan WHO menambahkan, seseorang baru bisa disebut perokok jika ia merokok setiap hari, minimal selama 6 bulan. Merokok dapat menyebabkan menurunnya Kapasitas Vital Paru (KVP). Dalam penelitian ini, tingkatan durasi merokok dan intensitas merokok diakumulasikan menggunakan Indeks Brinkman. Untuk setiap tingkat pajanan merokok dalam waktu yang lama, Forced Vital Capacity (FVC) secara signifikan lebih rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan derajat merokok terhadap kapasitas vital paru lansia. Desain penelitian yang digunakan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria berjumlah 26 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada lansia yang mempunyai kebiasaan merokok disertai pengambilan nilai KVP menggunakan spirometri. Uji korelasi menggunakan Pearson Product Moment. Berdasarkan uji korelasi didapatkan nilai signifikansi 0.000 (p<0,05) dan nilai pearson correlation -.893 (p>0,05) yang artinya terdapat hubungan dengan arah negatif antara derajat merokok terhadap KVP pada lansia. Berdasarkan uji korelasi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dengan arah negatif dimana semakin tinggi derajat merokok maka semakin rendah nilai KVP.
Nutritional Status, Parenting and Sleep Disorders in Children with Autism Spectrum Disorder (ASD) Astriyana, Sevy; Amarseto, Binuko; Prabandari, Fatchurrohmah Ines; Tatarina, Meyta
FISIO MU: Physiotherapy Evidences Vol. 6 No. 1 (2025): Physiotherapy in Management and Prevention
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v6i1.7524

Abstract

Introduction: Autism Spectrum Disorder (ASD) is a neurological disorder characterized by social communication disorders, repetitive behaviors that affect cognition. Children with ASD have the potential to experience nutritional status disorders. Children who experience sleep disorders affect the thinking process and affect negative behavior, and behaviors like children with ASD. Parenting helps deal with emotional instability, and compromise on potentially harmful actions in children with ASD. The purpose of this study is to determine the relationship between nutritional status, parenting style and sleep disorders in children with ASD. Methods: This research method is a descriptive- cross-sectional design with purposive sampling techniques. M-CHAT Screening questionnaire used to diagnose autism. Sleep disorders were measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire, the implementation of parenting was measured by the Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ) and height and weight measurements to determine nutritional status. Results: The results of the study were obtained: 1) poor nutritional status (5%) has sleep disturbance with authoritarian parenting; 2) normal nutritional status (84%) has sleep disturbance (62%) with from parents who apply permissive parenting (50%), democratic (31.25%), authoritarian (18.75%); 3) Excess nutritional status comes from permissive parenting and has sleep disturbances (50%). Conclusions: There was no relation between nutritional status, parenting style and sleep disturbances in children with ASD.
Pengukuran Keseimbangan Dinamis pada Anak Prasekolah melalui Beam Balance Test Ariyanti, Lilik; Amarseto, Binuko; Prabandari, Fatchurrohmah Ines; Ardiansyah, Rafi Prima; Mireza, Lidia Elsadela; Herianto, Putra Agil
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6292

Abstract

Keseimbangan adalah kemampuan dasar penting manusia, yang menjamin kemampuan individu untuk bergerak. Ini adalah kunci yang memastikan kemampuan gerakan yang memadai. Anak-anak mulai belajar bagaimana menggunakan dan mengintegrasikan tiga sumber informasi sensorik yang berbeda (visual, vestibular, dan propriosepsi) untuk menjaga keseimbangan pada usia 3-6 tahun, dengan fungsi proprioseptif yang matang pada usia 3-4 tahun, dan struktur yang bertanggung jawab untuk kontrol motorik. Pada usia 7 tahun, mekanisme penyesuaian keseimbangan anak-anak menjadi mirip dengan orang dewasa. Oleh karena itu, perkembangan normal untuk menjaga keseimbangan pada anak usia dini merupakan bagian penting dari pengembangan kemampuan keseimbangan manusia. Metode yang digunakan untuk pengukuran keseimbangan dinamis menggunakan instrumen Beam Balance Test. Nilai Keseimbangan berkisar 0-5. Hasil pengukuran menunjukkan sebagian besar anak (56,5%) memiliki keseimbangan yang sangat baik. Pentingnya pengukuran perkembangan sejak dini mendukung tumbuh kembang yang optimal.
The Effect Of Plyometric Depth Jump Exercise On Vertical Jump In Basketball Players With Post Ankle Sprain Injury Amarseto, Binuko; Diyono, Diyono; Dyah, Warih Anjari
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 17 No 1 (2025): Januari-April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v17i1.1562

Abstract

Ringkasan: Latar belakang: Cedera pergelangan kaki merupakan salah satu cedera paling umum pada pemain basket yang dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot dan nyeri kronis, serta mempengaruhi kemampuan vertical jump yang esensial dalam permainan basket. Tujuan: Mengetahui pengaruh latihan plyometric depth jump terhadap peningkatan vertical jump dan penurunan nyeri pada pemain basket dengan cedera pergelangan kaki kronis. Metode: Penelitian kuasi-eksperimental dengan desain pre-post test control group pada 22 pemain basket yang dibagi secara acak menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Kelompok intervensi diberikan latihan plyometric depth jump selama empat minggu dengan protokol FITT (3x/minggu, 4 set, 12 repetisi). Hasil: Kelompok intervensi menunjukkan peningkatan signifikan pada vertical jump (p=0,000) dan penurunan nyeri (p=0,002). Terdapat perbedaan bermakna vertical jump antara kelompok intervensi dan kontrol (p=0,000), namun tidak untuk perubahan nyeri (p=0,076). Simpulan: Latihan plyometric depth jump efektif meningkatkan vertical jump pada pemain basket dengan cedera pergelangan kaki kronis melalui optimalisasi energi elastik dan kontrol neuromuskular. Saran: Penelitian selanjutnya perlu menambah variasi intervensi atau membandingkan efek pada cedera ankle akut untuk hasil yang lebih komprehensif.
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN FISIOTERAPI TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI POLI FISIOTERAPI RSU ASTRINI WONOGIRI Amarseto, Binuko; Utami , Sri
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 7 No. 2 (2025): Juli : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jufdikes.v7i2.1982

Abstract

Kualitas pelayanan kesehatan merupakan faktor penting dalam menentukan kepuasan pasien, maka industri kesehatan perlu terus melakukan transformasi untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Kepuasan pasien adalah tingkat perasaan atau kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan. Kualitas pelayanan kesehatan yang baik dirumah sakit dapat memberikan kepuasan kepada pasien, dari pelayanan yang diterima oleh pasien apabila hasil yang dirasakan oleh pasien sama atau meleihi harapan makan akan timbul perasaan puas dan tidak puas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan kualitas pelayanan fisioterapi terhadap tingkat kepuasan pasien di poli fisioterapi, RSU Astrini Wonogiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analitik observasional. Populasi pada penelitian ini merupakan seluruh pasien di poli fisioterapi RSU Astrini Wonogiri. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling.  Jumlah sampel 120 responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi, dengan membagikan kuesioner Service Quality (Servqual) dan  Measuring Patient Satisfaction With Physical Theraphy Care (MRPS/Medrisk). Setelah semua data didapatkan, peneliti mengolah data menggunakan SPSS version 23.0.0 yaitu dengan uji chi-square. uji korelasi menggunakan uji chi-square pada program SPSS. Berdasarkan hasil uji korelasi signifikansi (2-tailed) 0.000 menunjukan nilai <0,05 dengan keterangan H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa servqual mempunyai korelasi dengan medrisk. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien. Berdasarkan hal ini diharapkan pelayanan Fisioterapi dapat lebih ditingkatkan baik disegala aspek untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik sehingga kepuasan pasien terpenuhi.
Edukasi Latihan Keseimbangan pada Lansia: Skrining Keseimbangan melalui Pemeriksaan Q-Angle dan Time Up Go Test pada Lansia Amarseto, Binuko; Ariyanti, Lilik; Diyono, Diyono
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 4 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Juli 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i4.6714

Abstract

Lansia merupakan kelompok usia yang rentan mengalami gangguan keseimbangan, yang dapat meningkatkan risiko jatuh dan menurunkan kualitas hidup. Deteksi dini terhadap potensi gangguan keseimbangan sangat penting sebagai langkah preventif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya keseimbangan pada lansia serta mengevaluasi kondisi keseimbangan melalui skrining TUG Test dan nilai Q-angle untuk melihat Keselarasan sendi lutut dan anggota gerak bawah, Risiko maltracking patela (pergeseran lutut ke arah luar), Stabilitas lutut dan distribusi beban saat berjalan atau berdiri, Keterkaitan dengan risiko cedera atau gangguan postural, termasuk gangguan keseimbangan pada lansia. Hasil uji statistic menunjukkan terdapat hubungan antara Q-angle dengan keseimbangan dinamis pada lansia dengan sig. 0.004 < 0.05 dengan uji korelasi Kendall's Tau-b. Setelah melihat korelasi dari kedua variabel tersebut, tim pengabdian memberikan latihan chair squad dengan tujuan meningkatkan kekuatan otot paha depan (quadriceps), bokong (gluteus), dan punggung bawah dengan durasi 2–3 detik, lalu berdiri kembali, repetisi: 10–15 kali, 2–3 set, monitoring dan evaluasi dilakukan kepada subjek saat mempraktikan gerakan. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 56 lansia. Diharapkan pengabdian ini dapat berkontribusi pada peningkatan pengetahuan bagaimana menjaga keseimbangan tubuh pada lansia dan membantu posyandu daerah agar memberikan edukasi yang sesuai dengan faktor struktur tulang yang dimiliki oleh lansia berdasarkan q-angle. Hasil kegiatan didapatkan pengetahuan tentang cara menjaga keseimbangan dengan chari squad oleh lansia dan petugas poyandu mengalami peningkatan. Simpulan dari pengabdian ini, bahwa q-angle memiliki hubungan dengan keseimbangan dan chair squad dapat dijadikan opsi latihan yang mudah dan aman untuk lansia menjaga keseimbangan.