Wicitra, Kirana Kusuma
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI TEKNIK DAN KARAKTERISTIK PADA LUKISAN EKSHIBISI ‘FROM ME, TO YOU’ SUANJAYA KENCUT Wicitra, Kirana Kusuma; Supriatna, Supriatna; Nagara, Martien Roos
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 10 No 2 (2022): ESTETIKA DALAM MAKNA, MEDIA, DAN TEKNIK VISUAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v10i2.2112

Abstract

This research is based on the writer’s curiosity about the results achieved in the painting processes. In this case, the main object of the author’s research is the works of Suanjaya Kencut in his exhibition entitled ‘From Me, To You’ at the end of 2021. Inspired by the Balinese traditional customs of Sajen, as well as his memory of Kencut’s childhood experience, which make the exhibition so interesting. After conducting an observation and documentation study, it was found that the works of Suanjaya Kencut did not clearly show the tradition of offerings. Apart from the fact that the subjects in the painting are flower dolls, and the colors are so contrasting, the ideas and gestures shown by the dolls raise social issues and the peace of others. Traditionally, Balinese people have always observed this symbiosis in their timeless ritual offerings as a small but meaningful movement, which recognizes all forms of life as something sacred, part of human daily life. Using a pointillist style in his work, each point symbolizes an element of the vast universe. Based on this background, this research also shows some of the painting techniques used by Suanjaya Kencut which are the characteristics of his works. In addition, the overall visual characteristics of the work, both from the aspect of visual composition and its basic meanings. Based on the observations that have been made, the painting technique, the use of contrasting colors and the choice of the subject of the painting—the button-eyed doll has become an icon in the name of Suanjaya Kencut itself. The author hopes that the existence of this journal will have a good impact on Indonesian art education, especially art friends who are currently in the process of searching for icons or characteristics in their artworks.Keywords: art technique, art characteristics, Suanjaya Kencut-------------------------------------------------------------------------------Penelitian ini didasari atas rasa keingintahuan penulis terhadap hasil yang dicapai pada prosesproses melukis. Yang dalam hal ini, objek utama dalam penelitian penulis merupakan karya-karya milik Suanjaya Kencut pada ekshibisinya yang berjudul ‘From Me, To You’ dipenghujung tahun 2021. Terinspirasi dari adat tradisi masyarakat Bali—Sajen, serta memorinya pada pengalaman masa kecil Kencut, yang membuat ekshibisi tersebut begitu menarik. Setelah melakukan studi observasi dan pendokumentasian, ditemukan fakta bahwa karya-karya milik Suanjaya Kencut sama sekali tidak memperlihatkan tradisi sajen secara gamblang. Selain karena subjek pada lukisan yang merupakan boneka-boneka bunga, serta pewarnaan yang begitu kontras, gagasan dan gestur yang ditunjukan oleh boneka tersebut yang mengangkat permasalahan sosial dan kedamaian sesama. Secara tradisional, orang Bali selalu memperhatikan simbiosis ini dalam ritual abadi mereka sesajen sebagai gerakan kecil tapi bermakna, yang mengakui semua bentuk kehidupan sebagai sesuatu yang suci, bagian dari keseharian manusia. Menggunakan gaya pointilis pada karyanya, yang setiap titik melambangkan unsur alam semesta yang luas. Dengan dasar latar belakang tersebut pula penelitian ini menujukkan pada beberapa teknik lukis yang digunakan Suanjaya Kencut yang menjadi kekhasan karya-karyanya. Selain itu, karakteristik yang dihasilkan secara keseluruhan visual karya tersebut, baik dari aspek komposisi visual maupun makna-makna dasarnya. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pula, teknik melukis, penggunaan warna kontras serta pemilihan subjek lukisannya—boneka bermata kancing tersebut menjadi sebuah icon atas nama Suanjaya Kencut itu tersendiri. Besar harapan penulis dalam terdapatnya jurnal ini membawa dampak baik bagi pendidikan seni rupa Indonesia, terutama para kawan-kawan seni yang pada saat ini sedang dalam masa pencarian icon ataupun ciri khas pada karya seninya.Kata Kunci: teknik seni, karakteristik seni, Suanjaya Kencut
KATASTROFE : REINTERPRETASI SOSOK DEWI SRI SEBAGAI GAGASAN PENCIPTAAN KARYA LUKIS Wicitra, Kirana Kusuma; Setiadi, Gabriel Aries; Nagara, Martien Roos
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 11 No 3 (2023): KARYA RUPA DALAM BINGKAI TRADISI DAN BUDAYA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v11i3.3194

Abstract

Looking back at the history meaning of Dewi Sri’s existence for Indonesian people is not only stored in her rice plant breeding tradition (seren taun) and her figure which is seen as a mere goddess of rice and plants. However, it is also related to how values, social issues and local wisdom are passed down from generation to generation. This is also illustrated through the author’s analysis and observation of the story of Wawacan Sulanjana and Dewi Sri’s role in it. Talking about values, problems and views on life that are derived is so crucial, especially when it has a significant and long-lasting effect. Art in this case exists as a medium for communicating the views and ideas of one of life’s issues, as well as re-elevating Indonesian folklore which is projected through a contemporary lens. The author uses the reinterpretation method through the author’s point of view and experience and divides it into three phases, each of which represents a different conflict. Created through the medium of oil painting. With the production of this report, it can help readers learn and provide new experiences related to the field of fine arts. Keywords: Catastrophe, Goddess Sri, Reinterpretation, Art Painting ------------------------------------------------------------------------------------ Menelisik kembali pada sejarah makna eksistensi Dewi Sri bagi masyarakat Indonesia tidak hanya tersimpan pada tradisi pemuliaan tanaman padinya (seren taun) serta sosoknya yang dipandang sebagai dewi padi dan tumbuhan semata. Namun juga, memiliki keterkaitan terhadap bagaimana nilai- nilai, masalah sosial serta kearifan lokal diturun temurunkan. Hal ini pun tergambar melalui analisis serta observasi penulis terhadap kisah Wawacan Sulanjana dan peran Dewi Sri didalamnya. Berbicara mengenai nilai, problem serta pandangan hidup yang diturunkan ini menjadi begitu krusial terutama ketika hal itu memberikan efek yang cukup signifikan dan berkepanjangan. Seni dalam hal ini hadir sebagai media berkomunikasi terhadap pandangan dan gagasan salah satu isu kehidupan, serta sebagai pengangkatan kembali cerita rakyat Indonesia yang diproyeksikan dalam kacamata masa kini. Penulis menggunakan metode reinterpretasi melalui sudut pandang serta pengalaman penulis dan membaginya menjadi tiga fase yang masing-masing mewakili konflik yang berbeda. Diciptakan melalui medium lukis cat minyak. Dengan terbuatnya laporan ini, dapat membantu pembaca mempelajari serta memberikan pengalaman yang baru terkait bidang kesenirupaan. Kata Kunci: Katastrofe, Dewi Sri, Reinterpretasi, Karya Lukis