Pembelajaran daring di SMA Negeri 2 Simpang HIlir selama  pandemi covid-19 menyebabkan kemampuan berpikir kritis dan keaktifan belajar siswa berkurang.  Belajar tatap muka baru dilaksanakan pada semester ganjil TA 2022/2023. Hal tersebut terlihat dari  kemampuan berpikir kritis dan keaktifan belajar siswa tersebut masih kurang, dihat dari kemampuan menyampaikan pendapat, melakukan tanya jawab, dan diskusi. Sehingga diperlukan pendekatan dan metode pembelajaran yang dapat memacu kemampuan berpikir kritis dan keaktifan siswa. Salah satunya  menggunakan pendekatan brainstorming teknik round-robin dan pendekatan saintifik metode diskusi. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kemampuan berpikir kritis dan keaktifan siswa dengan kedua pendekatan dan metode tersebut. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan  bentuk nonequivalent control group design. Pengambilan sampel menggunakan teknik sample random sampling dengan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen 1 dan  XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen 2. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis dan keaktifan siswa di kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Nilai Gain kemampuan berpikir kritis  kelas eksperimen 1 lebih tinggi (10,19) disbanding  kelas eksperimen 2 (5,36) dengan hasil uji U Mann-Whitney 0,825 (tidak terdapat perbedaan). Keaktifan siswa kelas eksperimen 1 lebih tinggi (70,45) dibandingkan kelas eksperimen 2 (54,45) dengan hasil uji U Mann-Whitney yaitu 0,914 (tidak terdapat perbedaan). Dapat disimpulkan terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis dan keaktifan siswa yang ajar menggunakan pendekatan brainstorming teknik round-robin dibandingkan dengan yang diajar menggunakan pendekatan saintifik metode diskusi, tetapi dari hasil uji statistik menunjukan kedua pendekatan tidak menunjukan perbedaan yang signifikan.