Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi kelayakan ekonomi usaha ternak kambing di Desa Toyomarto dengan fokus pada 20 peternak kambing yang dibagi menjadi tiga klasifikasi berdasarkan jumlah kepemilikan kambing. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini, dengan data dianalisis menggunakan perhitungan Break Even Point (BEP) produk, BEP harga, dan rasio Return on Investment (R/C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha ternak kambing terkecil (1-4 ekor) menghasilkan 3 ekor kambing per periode (4 bulan) dengan BEP produksi 2-3 ekor, BEP harga Rp 1.520.000, dan R/C 1.17 > 1. Usaha ternak kambing sedang (5-9 ekor) menghasilkan 6-7 ekor kambing per periode dengan BEP produksi 5-6 ekor, BEP harga Rp 1.435.000, dan R/C 1,24 > 1. Usaha ternak kambing terbanyak (10-15 ekor) menghasilkan 12 ekor kambing per periode dengan BEP produksi 9-10, BEP harga Rp 1.419.000, dan R/C 1,25 > 1. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa usaha ternak kambing dalam ketiga kategori layak dikembangkan dan dilanjutkan karena memiliki nilai R/C yang menguntungkan. Semakin banyak kambing yang dipelihara, semakin besar keuntungan yang diperoleh. Saran dari peneliti adalah agar peternak kambing mempertimbangkan untuk meningkatkan jumlah pemeliharaan kambing, terutama melebihi 10 ekor, untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Selain itu, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang mempertimbangkan analisis kelayakan usaha ternak kambing berdasarkan jenis kambing yang berbeda. Kata Kunci: kambing, Usaha Ternak, kelayakan ekonomi, BEP, R/C>1Â